Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Ekonomi AS dari Corona, The Fed Rilis 2 Pinjaman Darurat

image-gnews
Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan dua program pinjaman darurat untuk menjaga kredit mengalir ke ekonomi AS di tengah tekanan pasar keuangan.

Dua fasilitas tersebut yakni Commercial Paper Funding Facility (CPFF) dan Primary Dealer Credit Facility (PDCF). Keduanya diselenggarakan dengan persetujuan Menteri Keuangan.

Fasilitas pertama yaitu Commercial Paper yang merupakan fasilitas pendanaan jangka pendek tanpa jaminan. Fasilitas ini sebelumnya juga dikeluarkan The Fed pada krisis keuangan 2008.

Dengan layanan ini, diharapkan likuiditas di pasar keuangan akan meningkat dalam jangka pendek. Departemen Keuangan Amerika Serikat disebutkan akan memberikan US$ 10 miliar perlindungan kredit dari Exchange Stabilization Fund.

Langkah tersebut menyusul tekanan yang meningkat dalam industri keuangan. Sejumlah langkah yang dilakukan terlebih dahulu seperti penurunan suku bunga darurat dan langkah-langkah dianggap gagal membendung tekanan pasar terhadap risiko bahwa virus Corona atau Covid-19 akan membawa AS dan ekonomi global ke arah resesi.

"Kami mendengar dengan jelas (di pasar keuangan) ada masalah likuiditas. Ini sangat penting untuk bisnis Amerika," Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih, dilansir Bloomberg, Rabu, 18 Maret 2020.

The Fed mengatakan akan menyediakan unit pembiayaan khusus yang akan membeli kertas komersial berperingkat A1/P1 dari perusahaan yang memenuhi syarat. Pembelian akan berlangsung selama satu tahun kecuali Fed memperpanjang program.

Adapun fasilitas kedua yakni Primary Dealer Credit Facility akan menawarkan pendanaan dengan jangka waktu hingga 90 hari. Fasilitas ini akan tersedia untuk setidaknya 6 bulan dimulai 20 Maret 2020. Layanan ini diberikan dengan tingkat bunga yang sama dengan kebijakan pekan lalu menjadi 0,25  pada pekan lalu.

"Ada banyak tekanan di pasar dan ini seharusnya membantu mengurangi tekanan itu. Kebijakan ini merupakan kejutan besar bagi sistem. Secara lebih luas, kita sedang menuju ke perlambatan tajam dalam perekonomian,” kata Jim O'Sullivan, kepala strategi makro A.S. di TD Securities.

Indeks S&P 500, rebound dari penurunan paling tajam sejak 1987. Pada Senin lalu, ditutup 6 persen lebih tinggi, karena investor membaca pergerakan serta stimulus fiskal yang berani dari administrasi Trump sebesar US$ 1,2 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The Fed sebelumnya juga mengumumkan peningkatan jalur pertukaran dolar dengan bank sentral lain dan mengatakan akan membeli setidaknya US$ 700 miliar dalam bentuk surat berharga untuk memastikan pasar berfungsi dan menjaga kredit tetap mengalir.

"Pada titik ini The Fed telah membersihkan dan meluncurkan fasilitas di ujung jari dari krisis 2008: penghalang bagi CP dan akses efektif ke pendanaan diskon untuk dealer utama," ekonom Julia Coronado, presiden MacroPolicy Perspectives LLC, menulis dalam sebuah tweet.

Di pasar keuangan, serbuan investor ke uang tunai dan safe havens lainnya telah mengancam perusahaan sebagai sumber penting pinjaman jangka pendek. Perusahaan sering menerbitkan dokumen komersial (comercial paper) yang umumnya jatuh tempo dalam waktu kurang dari 270 hari untuk mendanai pengeluaran sehari-hari, seperti sewa dan gaji.

Data The Fed menunjukkan biaya pinjaman di pasar dokumen komersial selama 90 hari melonjak 1 persen poin pada Senin mencapai lebih dari 3 persen. Perusahaan yang telah berupaya menerbitkan dokumen komersial dalam beberapa hari terakhir masih bisa melakukannya. Namun, perdagangan pasar sekunder lemah, pertanda bahwa beberapa dealer mungkin akan mundur.

Fasilitas baru ini merupakan program yang diluncurkan Fed di tengah krisis keuangan pada Oktober 2008 ketika pasar kredit global mengalami peningkatan. Pada saat itu, perusahaan bahkan lebih bergantung pada pinjaman jangka pendek dan krisis membuat beberapa raksasa industri, termasuk General Electric Co, berebut uang.

Kontroversi yang melingkupi program dokumen komersial, dan beberapa fasilitas lainnya mendorong anggota parlemen untuk menempatkan pembatasan yang lebih besar pada penggunaan pinjaman darurat The Fed.

Di bawah perubahan yang dibuat oleh Dodd-Frank Act, The Fed harus mendapatkan izin dari Departemen Keuangan AS untuk membeli dokumen komersial, dan juga harus melaporkan kepada Kongres tentang penerima program dan jaminan yang ditawarkan untuk mengamankan pinjaman.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

2 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?


Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

2 hari lalu

Para korban yang dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan tujuan eksploitasi seksual di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2020. Dittipidum Bareskrim Polri berhasil mengamankan 4 orang tersangka, 10 orang korban kasus TPPO eksploitasi seksual modus booking out kawin kontrak dan short time di wilayah Puncak, Bogor. TEMPO/Muhammad Hidayat
Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.


Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

5 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

6 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

6 hari lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.


Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.


Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

8 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat eselon I Kemenkeu memaparkan kinerja APBN Kita edisi Desember 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 15 Desember 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat melanjutkan tren defisit dengan nilai Rp35 triliun per 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.