TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu, 18 Maret 2020, dibuka melemah 6,97 poin atau 0,16 persen ke posisi 4.449,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,06 poin atau 0,16 persen menjadi 682,6.
Tim Riset Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang untuk menguat dengan dukungan sentimen positif dari pergerakan bursa saham global. Bursa saham AS pada perdagangan semalam ditutup naik lebih dari 5 persen. Indeks Dow Jones melonjak 5,2 persen, indeks S&P 500 naik 6 persen dan Nasdaq naik 6,66 persen.
Penguatan terjadi setelah adanya rencana pemerintah AS untuk menyalurkan US$ 1 triliun kepada perekonomian AS. Pelaku pasar mengapresiasi langkah tersebut, dimana sebelumnya investor terus menanti stimulus-stimulus ekonomi guna menangkal efek negatif Corona atau Covid-19 terhadap perekonomian AS.
Indeks VIX, indeks untuk mengukur volatilitas pasar, turun 8,2 persen yang menandakan kekhawatiran para investor di pasar saham sedikit mereda. "Sedangkan yield obligasi AS naik ke atas level 1 persen," seperti dikutip dari riset Samuel Sekuritas, Rabu, 18 Maret 2020.
Dari pasar komoditas, harga minyak masih cenderung turun dimana harga Brent melemah 3,2 persen menjadi US$ 29,07 per barel sedangkan WTI turun 6,1 persen ke level US$ 26,95 per barel. Pelemahan harga minyak dikarenakan berlombanya Arab Saudi dan Rusia untuk menambah produksi minyak untuk mempertahankan pangsa pasar. Sementara itu, harga emas naik 1,5 persen menjadi 1.536,62 per ons.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 340,7 poin atau 2 persen ke 17.352,2, indeks Hang Seng menguat 41,1 poin atau 0,18 persen ke 23.304,8, dan indeks Straits Times menguat 50,87 poin atau 2,07 persen ke 2.505,4.