TEMPO.CO, Jakarta - Pemangkasan suku bunga The Fed dan tingginya penyebaran kasus corona atau Covid-19 baik di global maupun domestik menjadi penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan sesi I hari ini, Senin 16 Maret 2020.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan tindakan Bank Sentral AS yang kembali memangkas suku bunganya hingga ke level 0,25 persen untuk menjaga perekonomian negaranya tak ayal menimbulkan kecemasan di pasar saham karena dinilai tiba-tiba.
“Sehingga dirsespon dengan aksi jual,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin 16 Maret 2020.
Pagi tadi, The Fed memangkas Fed Fund Rate sebesar 1 persen menjadi kisaran 0-0,25 persen, level terendah sejak Desember 2015. Selain itu, The Fed akan meningkatkan kepemilikan obligasi sebanyak US$700 miliar.
Selain itu, kata Dennies, kondisi perekonomian di dalam negeri juga tengah melambat dari terhambatnya berbagai aktivitas dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, seperti berubahnya operasional perkantoran dan kegiatan belajar.
Dia memprediksi untuk jangka pendek tren bearish masih akan kuat dan volatilitas masih tinggi.
Berdasarkan data Bloomberg, pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin 16 Maret 2020. IHSG parkir di level 4,735,60 dengan pelemahan 171,96 poin atau 3,50 persen dibandingkan dengan level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada akhir perdagangan Jumat 13 Maret 2020. IHSG mampu berbalik ke zona hijau setelah sempat mengalami trading halt pada menit ke 15 setelah pasar dibuka. IHSG ditutup pada level 4907,571 atau menguat 0,24 persen dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya.
Pelemahan indeks pada Senin ini dimulai sejak pembukaan. Terpantau pada pukul 09.02 indeks terkoreksi tajam 181,43 poin atau 3,70 persen ke level 4.726,13. Adapun sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 4.711,63 – 4.904,53.
Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (-5,36 persen), agri (-4,33 persen), consumer (-4,15 persen) dan industri dasar (-3,61 persen).
Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 73 saham menguat, 316 saham melemah, dan 297 saham stagnan.