TEMPO.CO, Jakarta - Untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona (Covid-19), Gojek memberlakukan larangan bepergian ke luar negeri sementara kepada karyawannya. Gojek juga mengujicoba kebijakan pegawainya tak perlu bekerja dari kantor.
"Bagi karyawan, kami juga telah menjalankan berbagai inisiatif untuk meminimalisir risiko, termasuk pengukuran suhu tubuh," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita melalui pernyataannya kepada Tempo, Sabtu 14 Maret 2020.
Selain itu, Gojek memberikan training mengenai COVID-19 bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan; membagikan masker, hand sanitizer, dan vitamin; serta melakukan office deep cleaning secara teratur.
Nila mengatakan keamanan dan keselamatan semua pihak merupakan prioritas utamanya. Karena itu, Gojek telah menjalankan berbagai upaya antisipasi sehubungan dengan Coronavirus Diseases (COVID-19) sejak Januari lalu.
Upaya preventif yang diakukan, kata Nila, untuk menjangkau seluruh ekosistemnya, termasuk mitra pengemudi, merchant, service provider, pelanggan, dan karyawan Gojek. "Yang dijalankan baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," ucapnya.
Nila mengungkapkan, pihaknya secara berkala selalu melakukan edukasi mengenai cara pencegahan, serta imbauan untuk waspada terhadap virus corona.
"Informasi tersebut yang disampaikan melalui berbagai channel komunikasi dengan cara memanfaatkan fitur notifikasi di aplikasi (in-app notification), acara tatap muka berkala dengan mitra driver (Kopdar), serta membagikan ribuan masker kepada mitra dan masyarakat di Bandara Soekarno Hatta Februari lalu," tuturnya.
Gojek juga siap bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk terus menyampaikan informasi mengenai antisipasi COVID-19.
"Kami mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada dan terus mengikuti perkembangan terkait situasi terbaru dari sumber-sumber resmi seperti badan Pemerintah dan pihak berwajib," ujar Nila.
EKO WAHYUDI