TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berjanji untuk mengupayakan agar aplikasi pemesanan tiket terbaru milik mereka, Ferizy, tidak lemot alias mengalami gangguan jaringan saat mudik lebaran 2020. Perusahaan mengatakan sudah menyiapkan sistem untuk mengantisipasi lonjakan pemesanan tiket kapal ferry atau penyeberangan di aplikasi tersebut.
"Kami berharap beroperasi secara lancar," kata Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Maret 2020.
Saat ini, aplikasi Ferizy maupun laman resmi ferizy.com, bisa menampung hingga 100 akses pengunjung dalam satu detik. Kapasitas ini dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat di masa mudik nanti. Kalaupun nanti ada lonjakan, ASDP siap untuk menambah kapasitas sistem pemesanan tiket ini.
Aplikasi Ferizy ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak 2 Maret 2020 dan bisa diunggah di Play Store. Setelah resmi diluncurkan ke publik, ASDP pun mulai mewajibkan semua penjualan tiket ferry di lintasan Merak - Bakauheni dan Ketapang - Gilimanuk hanya dilakukan secara online.
ASDP akan menggunakan waktu beberapa bulan ini untuk mengumumkan perubahan sistem pembelian tiket ini. ASDP pun telah memasang target, tidak ada lagi pembelian secara offline di pelabuhan penyeberangan pada 1 Mei 2020. "Semua sudah online," kata dia.
Ira menyatakan hal itu juga dilakukan untuk peningkatan layanan kepada para pengguna jasa dengan memberikan kemudahan dalam pembelian tiket. Sebelumnya, tiket online ASDP dapat diakses melalui tiket.indonesiaferry.com dan kini laman penjualan tiket ASDP berubah menjadi Ferizy.
Saat dikonfirmasi berapa investasi yang digelontorkan ASDP untuk mengembangkan aplikasi ini, Ira enggan memberi penjelasan. Ira hanya mengatakan bahwa yang paling penting, masyarakat bisa mendapatkan layanan yang lebih mudah saat mudik nanti.