TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat 13 Maret 2020 pagi ini terkoreksi hingga lebih dari dua persen.
Pada pukul 10.28 WIB, rupiah melemah 298 poin atau 2,05 persen menjadi Rp 14.820 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.522 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ibrahim, kekhawatiran investor memuncak setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global. Seperti diketahui, dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus di luar Cina telah meningkat 13 kali lipat. Adapun jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat menjadi 118 negara.
Laporan terakhir, virus Corona telah menginfeksi 118.000 orang di 118 negara dan telah menelan 4.291 korban jiwa. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat.
Sama seperti rupiah, dolar sendiri juga mengalami kesulitan setelah Presiden AS Donald Trump melarang perjalanan dari Eropa untuk membendung virus corona.
Dengan larangan terbaru yang menimbulkan gangguan baru pada ekonomi global, para pedagang juga kecewa dengan kurangnya langkah-langkah luas dalam rencana Trump untuk melawan patogen. Hal ini lalu mendorong para pedagang bertaruh pada pelonggaran agresif lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.815 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.490 per dolar AS.
Seperti dolar dan rupiah, nilai tukar euro juga jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Sebabnya, investor tidak terkesan oleh langkah-langkah stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) untuk melawan dampak ekonomi dari wabah COVID-19.
ANTARA