Lebih jauh Budi berharap para anggota asosiasi bersikap proaktif. "Betul-betul mendatangi nasabahnya, mendatangi prospeknya, dan lain sebagainya. Kami berharap juga ada jalur-jalur distribusi (asuransi kesehatan) yang lebih pas untuk kondisi (penyebaran) corona ini," ujarnya, Rabu, 11 Maret 2020.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyebutkan industri asuransi umum, melalui lini bisnis asuransi kesehatan, membayarkan klaim Rp 4,36 triliun sepanjang 2019. Angka itu naik 4,2 persen yoy dibandingkan dengan klaim asuransi kesehatan di industri asuransi umum pada 2018 senilai Rp 4,18 triliun.
Dody menyebutkan penyebaran virus corona akan berpengaruh terhadap sejumlah bisnis asuransi umum, baik asuransi kesehatan maupun lini lainnya seperti kendaraan bermotor, properti, dan pengangkutan. "AAJI dan AAUI telah menyatakan bahwa tidak ada pengecualian bagi virus corona (dalam polis asuransi kesehatan), berarti itu bagus dalam kondisi saat ini. Ini momen paling bagus bagi industri asuransi untuk mendorong asuransi kesehatan," katanya.
Secara keseluruhan, klaim
asuransi kesehatan yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa dan asuransi umum pada 2019 meningkat 17,41 persen yoy dari tahun sebelumnya.
BISNIS