TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan bakal meningkatkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lesunya ekspor non-migas di Tanah Air, menyusul wabah virus corona yang meluas di dunia.
Kinerja ekspor non-migas sebelumnya diprediksi akan menurun pada tahun ini lantaran terhantam kondisi global. "Kami akan tingkatkan produk UMKM dan upayakan percepatan proses ekspor dengan menyederhanakan dokumen-dokumen. Kami sedang rampungkan kebijakan ini supaya lebih simpel dan menciptakan dunia usaha lebih sejuk," ujar Agus di Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.
Menurut Agus, Indonesia dapat mengambil peluang dari ancaman yang dihadapi dengan mengambil alih pasar di negara-negara tujuan ekspor. Adapun ancaman yang dimaksud adalah perlambatan ekonomi karena penyebaran virus corona, perang dagang, dan anjloknya harga minyak mentah dunia.
Kendati Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan kelangkaan bahan baku produksi lantaran impor Cina melambat, Agus meyakini produksi untuk sejumlah industri masih akan tetap terjaga. Sebab, Indonesia tengah membuka kemungkinan kerja sama dengan negara lain untuk memasok bahan-bahan baku produksi dengan melonggarkan izin impor khusus importir yang memiliki kualifikasi.
"Penyederhanaan, penyempurnaan izin perdagangan ini memang ditingkatkan dan kami akan koordinasikan dengan lembaga lain. Sehingga peluang-peluang ini bisa diambil secara maksimal," tuturnya.