TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim memastikan seluruh tahapan persiapan ibadah haji tetap berjalan seperti biasa, di dalam dan luar negeri. Kendati, pemerintah Arab Saudi saat ini tengah menyetop sementara penerbitan visa umrah dan ziarah ke Tanah Suci.
"Berjalan seperti biasa saja bahwa misalnya haji khusus pelunasan pembayaran 16 Maret 2020 sementara yang reguler 27 Maret, tapi itu nanti belum ada kepastian juga dari Arab Saudi terkait haji," ujar Arfi di Graha Manggala Wanabakti, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. Ia mengatakan sejauh ini pengumuman resmi dari Arab Saudi masih berkaitan dengan umrah, sehingga proses persiapan haji berjalan seperti biasa.
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia Syam Resfiadi meyakini saat ini pemerintah Arab Saudi sedang mempersiapkan berbagai hal, sehingga penyelenggaraan haji bisa terlaksana. Sebab, berdasarkan catatannya, sejauh ini belum pernah penyelenggaraan haji dibatalkan karena masalah penyakit.
Hanya saja, ia tidak memungkiri bahwa dengan ditutup sementaranya umrah, ada penyelenggara perjalanan yang arus kasnya macet. Sehingga, kemungkinan perusahaan akan terbebani apabila harus segera melakukan pelunasan.
Syam memperkirakan perusahaan yang tak siap terutama perusahaan travel-travel kecil yang memiliki jemaah sedikit. "Dia yang jumlah jemaah umrahnya lebih besar daripada hajinya. Tentunya dengan umrah, uang dia masih ditambah disuruh bayar pelunasan haji.. Walaupun jemaah sudah bayar, kemungkinan cash flow-nya kalah lagi," ujar dia.
Wakil Ketua Komisi Agama atau Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Ace Hasan Syadzily, mengatakan belum ada indikasi Arab Saudi menunda pelaksanaan ibadah haji. Meski begitu, ia yakin negara-negara berpenduduk muslim dapat menangani penyebaran virus Corona dalam satu dua bulan mendatang.
"Soal indikasi penundaan ibadah haji, saya kira masih terlalu jauh. Musim haji masih tiga bulan," kata Ace melalui pesan singkat, Kamis, 5 Februari 2020.
Politikus Golkar ini mengatakan semua pihak harus tetap optimistis masalah virus Corona bisa diselesaikan sebelum berlangsungnya musim haji. Sehingga, musim haji yang telah direncanakan tidak terganggu.
Dia juga meminta Kementerian Agama tetap mempersiapkan penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2020 seperti biasa. "Mulai dari pelunasan setoran haji, pelaksanaan manasik haji, dan kegiatan pramusim haji," ujar dia.
BUDIARTI UTAMI