TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah tidak melarang ekspor masker keluar negeri selama virus Corona atau Covid-19 masih mewabah. Kendati begitu dia berharap eksportir dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Pemerintah mengharapkan eksportir untuk memprioritaskan pemenuhan masker di dalam negeri saat ini," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Sebelumnya, Agus juga mengimbau kepada para produsen untuk tidak menaikkan harga jual masker kepada masyarakat pada saat mewabahnya virus Corona di Indonesia. "Imbauan ini juga ditujukan kepada distributor dan penjual pengecer," ujar Agus.
Imbauan untuk tidak menaikkan harga jual ke masyarakat karena wabah virus Corona, kata Agus, berlaku juga untuk produk cairan pencuci tangan atau hand sanitizer. "Imbauan yang sama juga berlaku pada penjualan hand sanitizer ini yang tengah dibutuhkan masyarakat," tuturnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin lalu telah mengumumkan kasus virus Corona pertama di Indonesia. Kasus ini menimpa dua orang yang tinggal di Depok, Jawa Barat. Kini, keduanya dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Bersamaan dengan pengumuman ini, harga masker di pasaran langsung meroket tajam. Di Pasar Glodok, Jakarta, harga masker jenis Nexcare isi 50 tembus Rp 850 ribu per kotak. Lalu, Sensi seharga Rp 450 ribu, dan Accurate Rp 400 ribu.
Namun, Kimia Farma membatasi pembelian masker hanya 2 satuan setiap harinya untuk satu orang. Selain masker, Kimia Farma juga menjual cairan antiseptic dengan kandungan alkohol 70 persen. Antiseptic merek Antifect misalnya, dijual seharga Rp 17 ribu per untuk ukuran 100 ml.
Erick mengatakan Kimia Farma akan terus mengeluarkan stok masker mereka untuk kebutuhan masyarakat. Ia menyadari, sebagian bahan baku masker berasal dari Cina.
Jika pasokan bahan baku dari Cina terhambat karena virus corona, kata dia, maka bahan baku akan diimpor dari Eropa. "Kalau dengan bahan baku dari Cina, harga masker Rp 2000, tapi kalau dari Eropa, kami belum tahu," kata Erick.
EKO WAHYUDI l LARISSA HUDA | FAJAR PEBRIANTO