TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank atau ADB siap menggelontorkan pinjaman senilai US$ 2,7 miliar untuk Indonesia tahun ini. Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan nilai tersebut meningkat dibanding tahun lalu sebesar US$ 1,7 miliar.
"Itu komitmen yang akan kami gelontorkan tahun ini, baik ditujukan untuk nantinya untuk proyek-proyek di sektor pemerintahan maupun private sektor," kata Asakawa di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.
Dari angka itu, dia hanya menjabarkan penggunaan terhadap dana US$ 1 miliar. Menurut dia, US$ 1 miliar itu akan dibagi menjadi US$ 500 juta untuk peningkatan daya saing dan US$ 500 juta untuk inklusi di sektor keuangan tahun ini.
Asakawa mengatakan investasi tersebut belum ditentukan dalam bentuknya, karena masih menunggu proyek yang akan diajukan pemerintah.
Asakawa hari ini juga bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi untuk membicarakan perluasan dukungan ADB bagi prioritas pembangunan Indonesia di berbagai bidang. Bidang itu, seperti pembangunan modal manusia, konektivitas infrastruktur, dan perubahan iklim, melalui pinjaman dengan jaminan pemerintah, dukungan pengetahuan, operasi sektor swasta, dan layanan konsultasi transaksi.
Baca Juga:
“Indonesia dan ADB memiliki hubungan kemitraan kuat yang dibangun atas tujuan yang sejalan, yaitu mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif,” kata Asakawa.
Dia bertekad memperkuat kemitraan ini dan terus mendukung prioritas pemerintah, termasuk peningkatan pendidikan, pengembangan keterampilan, dan perlindungan sosial, serta mendorong investasi di infrastruktur, mobilisasi sumber daya domestik, dan ketahanan iklim dan bencana.
Dia memuji upaya Jokowi dalam meningkatkan iklim usaha, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Kehati-hatian pemerintah dalam mengambil kebijakan makroekonomi dan manajemen fiskal telah mampu mendorong pertumbuhan, terlepas dari adanya dampak epidemi virus korona dan isu-isu terkait perdagangan global.
Pengembangan dukungan ADB bagi Indonesia mencakup berbagai bidang, termasuk fokus pada energi bersih dan penguatan jaringan kelistrikan, pendidikan tinggi dan pengembangan keterampilan angkatan kerja, reformasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia, serta fasilitas pembiayaan ‘hijau’ (ramah lingkungan) dan ‘biru’ (ramah lautan) yang inovatif.
Strategi Kemitraan Negara 2020-2024 yang diusulkan ADB untuk Indonesia akan mendukung prioritas pembangunan pemerintah dan menjadi katalis bagi pembiayaan sektor swasta, mendorong inovasi dan teknologi baru, serta menawarkan solusi pengetahuan dan pembiayaan, terutama bagi pemerintah daerah.
HENDARTYO HANGGI