TEMPO.Co, Jakarta - Pemerintah menjamin pasokan bahan kebutuhan pokok tetap aman kendati sempat terjadi panic buying atau keadaan di mana masyarakat membeli barang dalam jumlah banyak karena panik atas suatu peristiwa tertentu. Dalam kasus kali ini, masyarakat panik lantaran pemerintah sudah mengumumkan dua kasus pertama positif virus corona Covid-19 di Indonesia.
"Pemerintah akan memastikan kebutuhan barang tercukupi. Tapi masyarakat juga jangan terlalu panik. Belanja silakan, tapi sesuai kebutuhan saja. Jangan berlebihan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 3 Maret 2020.
Pada Senin kemarin, pemerintah mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun, dan anaknya berusia 31 tahun positif terjangkit virus Covid-19. Tak lama setelah pengumuman tersebut, sejumlah toko didatangi masyarakat yang membeli barang dalam jumlah banyak.
Airlangga mengatakan, pemerintah sudah berkomunikasi dengan asosiasi-asosiasi peritel untuk memastikan barang kebutuhan masyarakat tersedia, menjaga kestabilan harga dan distribusi barang.
"Arahan Bapak Presiden, distribusi barang harus diutamakan. Baik itu barang yang berasal dari dalam negeri maupun barang yang perlu diimpor. Apalagi kita mempersiapkan diri untuk menjelang bulan puasa nanti," ujar Airlangga.
Kementerian Perdagangan, kata Airlangga, mungkin juga nanti akan berkomunikasi dengan para peritel untuk membahas soal pembatasan jumlah barang yang bisa dibeli masyarakat di supermarket. "Tapi nanti kebijakannya kami kembalikan kepada masing-masing supermarket," ujar dia.
DEWI NURITA