TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan menimbun barang hingga beberapa waktu ke depan terkait virus corona.
Kepanikan masyarakat yang berujung aksi pembelian bahan makanan secara masif menyusul telah terjangkitnya warga negara Indonesia dengan virus corona jenis baru Covid-19) di wilayah RI.
Airlangga Hartarto di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, setelah bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa, 3 Maret 2020, mengatakan pemerintah sudah berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha ritel untuk mencegah keberlanjutan aksi masyarakat memborong bahan makanan secara berlebihan di pasar ritel.
Pemerintah meminta asosiasi untuk menjamin ketersediaan bahan makanan agar masyarakat tenang dan mampu menjaga diri dari penularan COVID-19. "Tidak perlu ada kepanikan, karena ketersediaan sembako dan obat-obatan, pemerintah sudah siapkan semua," kata dia.
Airlangga juga meminta pedagang bahan makanan dan obat-obatan untuk tidak menailkkan harga barang secara drastis. Pemerintah akan mengawasi pergerakan harga bahan makanan dan obat-obatan ini agar kebutuhan masyarakat tercukupi.
"Pedagang masker jangan berlebihan menaikkan harga. Bagi masyarakat, kalau tidak sakit ya jangan pakai masker. Jadi yang sakit aja yang pakai masker," ujar dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan stok bahan makanan untuk masyarakat hingga satu tahun ke depan.
"Masyarakat agar tetap tenang. Karena bagaimanapun juga ini kebutuhan stok selama setahun atau per bulan sudah kami antisipasi. Jadi kalau semua berkerja sama dengan tenang, stok itu akan memadai," ujar dia.
Pada Senin (2/3), pemerintah mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun, dan anaknya berusia 31 tahun positif terjangkit virus COVID-19.
ANTARA