TEMPO.CO, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan dijadikannya Bandara Kertajati di Majalengka sebagai tempat transit pesawat yang mengangkut WNI ABK Diamond Princess dari Jepang. “Pengamanan lokal oleh Polres dan Dandim yang dikoordinasikan oleh kami di level provinsi. Dipastikan tidak ada warga (yang tertular virus corona) selama perjalanan tersebut,” kata dia dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 2 Maret 2020.
Pesawat yang membawa 69 orang penumpang WNI ABK Diamond Princess dari Jepang tiba di Bandara Kertajati pada Minggu, pukul 23.30 WIB. Sedianya ada 68 orang, tapi bertambah satu orang menjadi 68 penumpang. Ridwan Kamil memantau dari terminal Bandara Kertajati bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Satu persatu penumpang yang turun dari pesawat langsung disemprot oleh cairan desinfektan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dari Kementerian Kesehatan yang mengenakan baju pelindung khusus saat melakukan penyemprotan. Penyemprotan desinfektan tersbut merupakan prosedur yang sengaja diberlakukan bagi penumpang untuk mencegah kemungkinan sebaran virus Covid 19 atau Virus Corona.
Sebanyak 23 petugas yang terdiri dari petugas medis dan kru mengawal 69 ABK Diamond Princess tersebut yang selanjutnya langsung menuju 5 bus khusus yang disediakan oleh RSPAD. Senin, 2 Maret 2020, pukul 00.30 WIB, bus berangkat menuju Pelabuhan PLTU Indramayu yang berjarak 2 jam perjalanan dari Bandara Kertajati.
Dari Pelabuhan PLTU Indramayu tersebut 69 WNI ABK Diamond Princess tersebut menumpang kapal milik TNI AL, yakni KRI DR Soeharso menuju Pulau Sebaru. Di salah satu pulau di Kepualuan Seribu itu, 69 WNI ABK Diamond Princess itu akan menjalani masa karantina selama 28 hari.
Ridwan Kamil mengatakan, seluruh proses tersebut di bawah pengawalan petugas Polri dan TNI untuk memastikan kelancarannya. “Masyarakat tidak perlu khawatir karena penumpang yang ada di bus ini semuanya negatif virus Covid 19. Hanya memang setiap yang datang dari negara yang terpapar Covid 19 walaupun sehat harus tetap menjalani proses ini,” kata dia.
Ridwan Kamil mengklaim, tidak ada penolakan warga atas dipilihnya Bandara Kertajati dan Jawa Baratr sebagai tempat transit pesawat yang mengangkut 69 WNI ABK Diamond Princess. Enam puluh sembilan orang tersebut yang sebelumnya menjalani isolasi di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang karena virus Covid 19.
“Sebagai pemerintah daerah kita memiliki tugas mengamankan keputusan pemerintah pusat oleh karena itu kita sediakan Bandara Kertajati dan Pelabuhan di Indramayu,” kata Ridwan Kamil.