TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pertumbuhan turis asing asal Cina yang berkunjung ke Indonesia sepanjang Januari 2020 anjlok hingga 71,55 persen. Penurunan ini merupakan imbas dari penyebaran virus corona (COVID-19) yang telah terjadi sejak akhir Januari 2020.
“Penurunannya cukup signifikan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Sepanjang Januari 2018, jumlah turis Cina yang berkunjung ke Cina mencapai 103.274 orang. Lalu pada Januari 2019, angka naik drastis hingga 73,01 persen menjadi 178.665 orang.
Tapi pada Januari 2020, jumlahnya tetap naik menjadi 181.281 orang, namun pertumbuhannya anjlok jadi 1,46 persen saja. Sehingga, angka pertumbuhan ini anjlok tajam sampai 71,55 persen.
Sebelumnya, penyebaran virus corona terus meluas di sejumlah negara. Per 1 Maret 2020, sebanyak 85.503 kasus virus corona terjadi di 61 negara dan menyebabkan kematian 2.964 jiwa. Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Kementerian Perhubungan telah menutup penerbangan Indonesia Cina per 5 Februari 2020.
Yunita mengatakan, pertumbuhan jumlah turis Cina memang anjlok sangat dalam. Meski demikian, jika dibandingkan dengan Desember 2019 yang sebesar 154.175 orang, jumlahnya masih lebih tinggi. Kenaikan ini terjadi karena pada Januari 2020, masih ada momen liburan imlek.
Sementara itu secara umum, BPS mencatat total jumlah turis asing pada Januari 2020 sebesar 1.272.083. Jumlah ini turun 104.984 orang, jika dibandingkan dengan Desember 2019 yang mencapai 1.377.067 orang. Tapi, angka ini naik bila dibandingkan dengan Januari 2019 yang hanya 1.201.735 turis.
FAJAR PEBRIANTO