Tempo.Co, Jakarta - Hari ini, sebanyak 68 Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal Diamond Princess akan dievakuasi dari Jepang ke Indonesia. Mereka dievakuasi karena sejumlah kapal tersebut terpapar virus corona atau COVID-19.
Para WNI ini akan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Meski demikian, para WNI yang dievakuasi dipastikan tidak akan masuk ke terminal penumpang di Bandara Kertajati.
“Info yang saya terima, penumpang dari Kertajati langsung dibawa ke Cirebon atau Indramayu, jadi tidak ada yang masuk terminal,” kata Sekretaris Perusahaan PT BIJB Arief Budiman saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 1 Maret 2020.
Arief tidak menjelaskan apakah para WNI ini akan langsung dijemput di apron atau di lintasan pesawat saat mendarat. Ia meminta hal ini dikonfirmasi ke Kementerian Kesehatan. “Sepertinya sama waktu yang pertama di Batam (Kepulauan Riau),” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mengumumkan hanya 68 WNI dari 78 WNI awak kapal Diamond Princess yang dievakuasi. “Dari 78 WNI awak kapal itu, sampai kemarin sembilan di antaranya dinyatakan positif. Tetapi dari 9 kasus, satu sudah dinyatakan negatif. “Jadi yang positif tinggal 8," kata Retno Kamis, 27 Februari 2020.
ABK Diamond Princess ini rencananya bakal diterbangkan ke Indonesia sore ini menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Setelah mendarat di Kertajati, para WNI akan diangkut KRI Soeharso untuk dikarantina di Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu.
Ini bukanlah evakuasi WNI pertama yang dilakukan pemerintah, sejak virus corona merebak pada awal tahun. 2 Februari 2020, sebanyak 245 WNI dari Wuhan, Cina, juga dievakuasi pulang ke Indonesia dan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Mereka kemudian dievakuasi di Kepulauan Natuna, tak jauh dari Batam.
Adapun saat ini, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 83 ribu lebih, dengan 78 ribu kasus ada di Cina. Sementara, jumlah kematian mencapai 2.858 kasus, terbanyak di Cina yang mencapai 2.792 kasus.