TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengaku senang bisa menjadi bagian dari pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Ia menilai ibu kota baru merupakan visi yang luar biasa dan akan menjadi inspirasi bagi dunia.
"Ini benar-benar kesenangan, hak istimewa sebenarnya, untuk menjadi bagian dari sesuatu yang akan sangat menyenangkan. Saya pikir ini tidak hanya untuk Indonesia tetapi dunia luar juga akan mendapatkan banyak inspirasi dari ini," kata Tony Blair seperti dikutip dari siaran pers di www.presidenri.go.id, Sabtu, 29 Februari 2020.
Dalam keterangan pers usai pertemuan dengan Jokowi kemarin, Tony Blair menambahkan bahwa ibu kota baru Indonesia nantinya tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan semata. Ibu kota baru itu akan sangat menarik bagi masyarakat untuk datang, tinggal, dan bekerja.
"Ibu kota yang mampu menawarkan dimensi baru bagi perekonomian Indonesia, cara negara itu berkembang, dan menjadi contoh bagi teknologi terbaik, melakukan pembangunan dengan cara yang ramah lingkungan," ujar Tony Blair.
Pada hari Jumat kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kedatangan delegasi Tony Blair Institute for Global Change yang dipimpin langsung oleh Tony Blair di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membahas pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Bersama Tony Blair hadir pula CEO SoftBank Masayoshi Son. Sebelum pertemuan digelar, ketiganya terlebih dahulu melakukan perbincangan santai di beranda Istana Merdeka. Dia mengatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan menjadi penanggung jawab dalam diskusi teknis soal ibu kota baru.
Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Tony Blair yang telah menerima tawaran untuk menjadi Anggota Dewan Penasihat relokasi ibu kota. Jokowi yakin kerja sama yang kuat ini akan lebih lanjut mendukung pembentukan ibu kota yang modern dan ramah lingkungan.
Sementara itu, CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan bahwa ibu kota baru Indonesia akan menjadi ibu kota pertama di abad ke-21 dengan banyak sentuhan teknologi baru. Mulai dari artificial intelligence, internet of things, hingga teknologi lainnya yang juga ramah lingkungan. "Jadi saya berharap proyek ibu kota ini akan benar-benar datang untuk membuat orang hidup lebih bahagia," kata Masayoshi.
Selain Tony Blair dan Masayoshi Son, dalam pertemuan tersebut tampak hadir juga antara lain, Director Tony Blair Institute for Global Change Catherine Rimmer, CEO Grab Anthony Tan, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan CEO Greensil Lex Greensil.
Adapun Presiden Jokowi tampak didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman.