TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp 72 miliar dalam rangka promo wisata bukan hanya untuk membayar influencer, namun untuk program lainnya. Setidaknya akan ada sekitar 15 orang influencer mancanegara akan dilibatkan membantu mempromosikan pariwisata Indonesia ke luar negeri.
Namun ia belum bisa mengungkapkan siapa saja nama yang akan diajak bekerja sama. "Malam ini mau kita rapatkan siapa-siapa saja, engagament seperti apa dan dampaknya seperti apa," kata Wishnutama di Perpustakaan Nasional, Sabtu 29 Februari 2020.
Selain menentukan siapa saja influencer asing mana yang akan digandeng, kata Wishnutama, rapat tersebut akan membicarakan target pasar secara detail. Sehingga program ini bisa tepat sasaran untuk menggaet wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Sebelumnya pada kesempatan yang berbeda, Wishnutama menjelaskan, penggunaan influencer hanya salah satu bagian strategi dari promosi wisata. Adapun influencer yang dilibatkan adalah dari negara target pasar. "Influencer yang akan dilibatkan tentunya dari negara target pasar yang tentunya dipilih karena mempunyai pengaruh besar di target pasar negara tersebut," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya berencana mengucurkan dana untuk media dan influencer (pemengaruh) sebesar Rp 72 miliar dalam rangka promosi wisata. Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah mengikuti rapat terbatas antisipasi penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Airlangga menjelaskan anggaran Rp 72 miliar itu bagian dari insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp 98,5 miliar, anggaran promosi Rp 103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp 25 miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh. "Dan media relation dan influencer sebesar Rp 72 miliar," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.
Menurut Airlangga, secara total pemerintah akan menggelontorkan dana hampir 10 triliun dalam rangka mengantisipasi dampak Virus Corona pada perekonomian Indonesia.
Dana ini akan disalurkan lewat sejumlah kebijakan seperti kartu prakerja, meningkatkan dana PKH, insentif perumahan dan pariwisata, diskon avtur, subsidi tiket pesawat, hingga menghilangkan pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata.
FRISKI RIANA