TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengklaim sejumlah perusahaan berminat menanamkan investasi hijau di Papua dan Papua Barat dalam waktu dekat. Salah satunya, menurut dia, adalah perusahaan jaringan kopi asal Amerika Serikat, yakni Starbucks.
"Banyak (yang akan masuk) produk-produk seperti Starbucks dan perusahaan makanan-minuman kopi, kokoan segala macam," ujar Luhut di kantornya, Jumat, 28 Februari 2020.
Luhut sebelumnya telah memetakan investasi hijau di Papua, yakni investasi yang berbasis sektor perkebunan dan maritim. Adapun komoditas yang dibidik untuk dikembangkan di dua provinsi itu adalah kopi, pala dan cokelat.
Luhut memastikan pemerintah tak akan membuka perkebunan sawit di sana seperti di Kalimantan atau Sumatera.
Pemetaan investasi hijau di Papua dan Papua Barat telah dirapatkan Luhut bersama sejumlah menteri di Sorong, beberapa waktu.
Rencana pemerintah merancang investasi ramah lingkungan dilakukan untuk mencapai ekonomi hijau pada 2050. Upaya ini sejalan dengan komitmen Indonesia menandatangani Perjanjian Paris atau Paris Agreement sebagai negara anggota G20.
Luhut, pada pekan lalu menjelaskan, kesempatan investasi hijau akan dibuka untuk seluruh kelompok pelaku usaha, mulai UMKM hingga pengusaha dengan modal jumbo. Investasi ini juga bakal ditawarkan untuk investor asing dan dalam negeri.
Saat dikonfirmasi, Asisten Manager Public Relation and Communication PT Sari Coffee Indonesia atau Starbucks Indonesia Evelyn Faustina Riadi meminta Tempo menunggu keterangan resmi dari manajemen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA