TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Kamis pagi melemah mendekati Rp 14.000 per dolar AS dipicu kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus COVID-19.
Pada pukul 10.18 WIB, rupiah bergerak melemah 28 poin atau 0,2 persen menjadi Rp 13.968 per dolar AS dari sebelumnya Rp 13.940 per dolar AS.
"Kelihatannya sentimen masih belum berubah, masih kekhawatiran meluasnya infeksi virus Corona ke negara di luar China," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Kekhawatiran tersebut, juga ditunjukkan dengan pelemahan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke level terendah sepanjang masa di kisaran 1,29 persen. "Ini artinya banyak pelaku pasar membeli obligasi tersebut," ujar Ariston.
Ariston memprediksi rupiah pada Kamis masih berpotensi tertekan di kisaran Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS. "Ada potensi menembus Rp 14.000," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 14.018 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.966 per dolar AS.