Tempo.Co, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tenggat waktu pemberian insentif pariwisata untuk sektor penerbangan bisa diperpanjang. Sebelumnya insentif itu akan digelontorkan selama tiga bulan, yakni mulai Maret hingga Mei 2020.
"Kami berikan (insentif) tiga bulan dulu. Kalau situasi belum pulih, kami pertimbangkan untuk diperpanjang," ujar Budi Karya saat ditemui seusai menghadiri diskusi bertajuk 'Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara' di Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020.
Pemerintah telah menetapkan skema insentif pariwisata untuk industri penerbangan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi kemarin, Selasa, 25 Februari. Melalui insentif yang dikucurkan, maskapai didorong memberikan diskon mulai 40 hingga 50 persen kepada penumpang.
Adapun stimulus ini berasal dari pelbagai sumber. Dari APBN, misalnya, pemerintah berkontrinusi menyumbang 30 persen dari total insentif. Sedangkan PT Pertamina (Persero) memberikan insentif sebesar 15 persen. Kemudian, patungan operator bandara serta operator navigasi senilai 5 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto sebelumnya mendetailkan stimulus penerbangan yang dikucurkan APBN tercatat senilai Rp 500-550 miliar. Sedangkan operator bandara dan navigasi berjumlah Rp 100 miliar. Adapun Pertamina memberikan diskon avtur dengan nilai Rp 260 miliar.
Novie menerangkan, stimulus hanya diberikan untuk 10 destinasi yang paling terimbas dampak penyebaran virus corona. Di ataranya Batam, Bali, Yogyakarta, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, Tanjung Pinang, Labuan Bajo, dan Lombok.
Airlangga mengatakan secara total pemerintah akan menggelontorkan dana hampir 10 triliun dalam rangka mengantisipasi dampak virus corona pada perekonomian Indonesia.
Dana ini akan disalurkan lewat sejumlah kebijakan seperti kartu prakerja, meningkatkan dana PKH, insentif perumahan dan pariwisata, diskon avtur, subsidi tiket pesawat, hingga menghilangkan pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menyatakan secara total pemerintah akan menggelontorkan dana hampir Rp 10 triliun dalam rangka mengantisipasi dampak virus corona pada perekonomian Indonesia. Dana ini disalurkan lewat sejumlah kebijakan seperti kartu prakerja, meningkatkan dana PKH, insentif perumahan dan pariwisata, diskon avtur, subsidi tiket pesawat, hingga menghilangkan pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FRISKI RIANA