TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun bandara di ibu kota baru di Kalimantan Timur. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan bandara itu akan dikerjasamakan dengan swasta melalui skema KPBU atau kerja sama badan usaha.
"Bandara ini akan kita sayembarakan desainnya dulu. Termasuk kita undang kolaborasi operator dalam negeri dan asing, setelah itu bikin project-nya," tutur Budi Karya saat ditemui seusai menghadiri diskusi bertajuk 'Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara' di Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020.
Budi Karya mengklaim saat ini sudah ada tiga negara yang tertarik membentuk konsorsium untuk pembangunan bandara, meski belum menawarkan konsep. Ketiga negara itu adalah Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Adapun bandara ini akan menjadi bandara ketiga di Kalimantan Timur setelah Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang dikelola Angkasa Pura I dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda yang dikelola Kementerian Perhubungan. Rencananya, bandara akan dibangun di dekat pusat kota.
"Jaraknya 15 kilometer dari kota," tuturnya. Budi Karya menargetkan, pembangunan bandara sudah mulai dilakukan pada 2021.
Pemerintah sebelumnya menargetkan pemindahan ibu kota baru tahap pertama akan selesai pada triwulan I 2024. Tahun ini, pemerintah tengah menyelesaikan persiapan peraturan, master plan, technical plan, hingga penyediaan layanan.
Adapun pada 2021, pemerintah akan melakan peletakan batu pertama atau ground breaking. Dengan begitu, pada tahun berikutnya, konstruksi pembangunan klaster pemerintah sudah bisa dilakukan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA