Menurut Sapril, Kadin Kepri telah menyusun sejumlah rencana pemanfaatan dana dari kebijakan tersebut, di antaranya untuk promosi pariwisata dengan mendatangkan travel agent dan media, serta membuat event. "Kegiatan yang dibuat oleh Pemda melalui APBD memang ada. Tapi sifatnya kaku. Nomenklaturnya tidak bisa diubah. Ini kesulitan daerah untuk beradaptasi dengan situasi urgen seperti sekarang ini," tutur dia.
Menurut Sapril, dunia pariwisata Kepri, relatif cukup beruntung karena wabah Covid-19 belum berdampak kepada di-PHK-nya karyawan hotel. Namun, ia membenarkan jika di Bintan ada kebijakan agar karyawan harian (daily worker) untuk menghabiskan masa cuti dan libur bersama (public holiday).
"Kemarin kami rapat dengan Bupati Bintan. Untuk PHK belum ada," katanya.
Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengharapkan, paket insentif khusus pariwisata akan mengakselerasi kinerja sektor sekaligus menarik kunjungan wisatawan domestik di tengah wabah virus corona. Selanjutnya, insentif tidak hanya akan diberikan untuk pasar dalam negeri, tapi juga pemasaran mancanegara, khususnya untuk negara-negara dengan avarage spending per arrival atau ASPA tinggi.
Stimulus yang diberikan untuk pemasaran wisata internasional itu mencapai Rp 298,5 miliar. "Angka ini akan memberikan dampak untuk mengakselerasi atau menarik wisatawan sebesar 736 ribu orang dari negara-negara fokus pasar dengan ASPA tinggi," kata dia.
ANTARA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA