TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat, A Koswara khawatir dengan keberlangsungan sejumlah proyek infrastruktur yang bahan bangunannya bergantung dari impor Cina.
“Kami antisipasi kemungkinan material susah. Karena terjadi wabah Corona di Cina banyak pabrik tutup,” kata dia di Bandung, Selasa, 25 Februari 2020.
Koswara mengatakan, dampaknya saat ini masih belum terasa. “Dampak terhadap material yang masuk ke Indonesia belum terlalu kelihatan. Apalagi dana-dana APBD belum berjalan, kalau sudah berjalan pasti ketahuan,” kata dia.
Koswara mengatakan, kelanjutan pembangunan masjid Al-Jabar di Gedebage, Kota Bandung, yang dibangun di atas danau retensi misalnya saat ini masih dalam proses lelang. Perkiraan proses lelang tuntas yang ditutup dalam kontrak pengerjaan konstruksi dengan pemenang lelang ditaksir pada Maret 2020.
Koswara tidak merinci kebutuhan material bahan bangunan impor dalam proyek tersebut. Tapi berhentinya pasokan bahan bangunan impor dari Cina dikhawatirkan akan menjadi masalah dalam pengerjaan konstruksi masjid tersebut.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada kepastian beroperasinya kembali pabrik-pabrik di Cina. “Kalau penanganan wabah ini berlarut, kita gak tahu sampai kapan pabrik-pabrik di Cina tutup. Kalau pabrik di Cina tutup, material impor yang kita butuhkan banyak yang terhambat,” kata dia.
Koswara mengatakan, sejumlah langkah antisipasi sedang dilakukan menyiasati kondisi tersebut. Di antaranya dengan mencari alternatif bahan pengganti, hingga mencari negara pemasok lain.
Koswara mengatakan, masih banyak pengerjaan proyek infrastruktur yang berjalan saat ini diperkirakan tidak terimbas karena menggunakan bahan material produksi dalam negeri. “Kalau untuk infrastruktur yang materialnya hampir 100 persen dalam negeri, gak masalah,” kata dia.
AHMAD FIKRI