TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa berharap Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak terpilih alias gagal memenangi pada Pemilu Presiden tahun ini. Sebab, Bappenas telah memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal menurun jika Trump terpilih lagi untuk kedua kalinya.
Menurut Suharso, prediksi ini berdasarkan kebijakan Trump yang selama ini lebih populis dan protektif. "Jadi bukan berarti, Pak Harso (Suharso) anti-Trump,” kata dia saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2020.
Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden Amerika sejak Januari 2017. Kini, Trump kembali menjadi calon presiden dari Partai Republik dalam pemilu yang bakal digelar November 2020.
Dalam kesempatan ini, Suharso juga mengkritik kebijakan dari Trump, salah satunya soal fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) yang diberikan Amerika kepada negara berkembang. Menurut Suharso, Trump menggunakan instrumen ini sedemikian rupa untuk menekan mitra dagang Amerika.
Instrumen atau fasilitas GSP ini merupakan insentif yang diberikan Amerika ke negara lain berupa pengurangan tarif bea masuk. Tapi kini, Trump menilai Indonesia sebagai negara maju. Sehingga, fasilitas ini pun dicabut dan tak lagi dinikmati Indonesia.
Saat ditanya apakah hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah Indonesia terhadap calon lain selain Trump, Suharso langsung membantahnya. “Kami enggak (mendukung calon selain Trump), kami melihat dari kebijakannya (Trump),” kata Kepala Bappenas.
FAJAR PEBRIANTO