TEMPO.CO, Jakarta - Produsen ponsel asal Cina Xiaomi memastikan Virus Corona tidak berdampak terhadap bisnis ponsel pintarnya di Indonesia. Pasalnya, hingga kini bisnis perusahaan secara global, termasuk di Indonesia, tetap berjalan stabil.
Head of PR Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia menyatakan, saat ini perusahaan berupaya memprioritaskan pasokan serta memantau dengan seksama berbagai perkembangan di tengah belum meredanya Virus Corona. "Jadi, potensi keterlambatan pasokan telah dikelola dan diminimalisir dengan baik oleh perusahaan," ujarnya ketika dihubungi, Senin, 24 Februari 2020.
Virus Corona sejauh ini sudah menyebar hingga ke 28 negara. Per 20 Februari 2020 lalu, virus ini telah menyebabkan 2.345 korban meninggal dunia di Cina.
Lebih jauh, Stephanie yakin proses produksi tetap berjalan karena para mitra pabrik Xiaomi tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah dan berlokasi di berbagai provinsi di Cina.
Sebelumnya laporan pangsa pasar ponsel pintar global International Data Corporation (IDC) per 20 Januari 2020 menyebutkan Xiaomi sebagai vendor dengan pangsa pasar terbesar keempat hingga kuartal III tahun 2019 yakni 9,1 persen.
Indonesia merupakan wilayah pasar paling penting bagi perusahaan tersebut, selain Cina dan India. Meskipun tidak dipaparkan secara spesifik oleh IDC, tetapi ketiga negara terhitung sebagai wilayah dengan volume produk ponsel Xiaomi terbanyak di dunia.
Sepanjang tahun 2019 lalu, Xiaomi telah mengapalkan sebanyak 125.000 unit ponsel untuk seri Redmi Note 8. Adapun, jumlah unit seri Redmi Note 8 yang dikirim ke Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan perusahaan.
BISNIS