TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih belum memutuskan bentuk insentif yang diberikan bagi tiket pesawat yang dijual maskapai penerbangan nasional. Insentif ini sebelumnya dijanjikan pemerintah untuk menggenjot sektor pariwisata di tengah dampak virus corona jenis baru atau Covid-19.
“Nantinya rapatnya, besok,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan, Senin, 24 Februari 2020.
Insentif rencananya diberikan ke beberapa daerah yang paling terkena dampak penurunan jumlah wisatawan. Di antaranya yaitu Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau. Dengan adanya insentif, Budi berharap harga tiket ke destinasi ini bisa turun sampai 50 persen.
Sejak beberapa minggu terakhir, sejumlah menteri telah menyampaikan wacana pemberian insentif. Salah satu alasannya adalah Indonesia yang kini kehilangan potensi 2 juta turis Cina. Sebab, penerbangan langsung Indonesia - Cina ditutup sejak 5 Februari 2020 akibat virus corona.
Akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan sejumlah menteri teknis yang mengurusi hal ini. Mulai dari Budi Karya, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Pariwisata Wishnutama.
Saat itu, Sri Mulyani mengaku belum ada keputusan final terkait bentuk insentif yang akan diberikan. Ia menyebut masih akan menampung pandangan dari masing-masing menteri teknis tersebut. “Kami sedang finalisasi,” kata dia.
FAJAR PEBRIANTO