TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia-Cina masih memiliki pekerjaan rumah untuk merelokasi sungai, sutet, tower, saluran listrik tegangan menengah, jalan, pipa Pertamina, hingga pipa air milik PDAM di 460 titik di sekitar Jakarta hingga Kota Bandung. Target relokasi akan dikebut setelah KCIC bersama pemerintah kelar membebaskan lahan bakal konstruksi proyek kereta cepat.
"Lahan sudah hampir 100 persen dibebaskan. PR kita ke depan adalah relokasi. Misalnya relokasi sutet ada 32 crossing, saat ini yang kita kerjakan baru 20," ujar Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra di kantor Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 21 Februari 2020.
Ia mencontohkan, titik yang terkena dampak relokasi adalah jalanan di sekitar kawasan Galaxy, Kota Bekasi. Relokasi di jalur terkena dampak proyek nantinya bakal melibatkan beberapa pihak. Di antaranya dinas pemerintah kota dan provinsi setempat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PDAM, dan stakeholders lainnya.
Chandra mengatakan relokasi ini mesti diselesaikan sebelum konstruksi prasarana dimulai. Namun, ia memastikan proses relokasi tak bisa dilakukan secara borongan atau sekaligus karena perseroan mesti mencari lahan-lahan pengganti.
"Misalnya untuk relokasi tower, kita harus mencari penggantinya dulu. (Lahan) pengganti tidak bisa (diadakan) dengan aturan undang-undang. Jadi harus melalui business to business atau b to b," ujarnya.
Secara keseluruhan, proses pembebasan lahan trase kereta cepat Jakarta-Bandung tercatat sudah hampir 100 persen. Chandra menjelaskan, saat ini tinggal satu bidang lahan yang terhitung belum tuntas. Sementara itu, proses konstruksi jalur, seperti tiang pancang, sudah mencapai 45 persen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan realisasi pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung tak akan meleset dari target. "Kami tetap targetkan 2021 operasi," ujarnya saat ditemui di tempat yang sama.
Bahkan, menurut dia, target pengoperasian tersebut bisa dipercepat. Ia menjelaskan, pemerintah akan mendorong kontraktor berfokus mengerjakan konstruksi.
Setelah beroperasi, kereta cepat akan mengangkut penumpang dari Jakarta menuju Bandung sejauh 142,3 kilometer. Waktu tempuh perjalanan dengan mode transportasi ini dapat ditempuh hanya dalam tempo 46 menit.
Saat ini terdapat empat stasiun yang direncanakan bakal menyokong jalur kereta cepat. Keempatnya adalah Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA