TEMPO.CO, Jakarta - Kerugian ekonomi global sebagai dampak virus corona diperkirakan mencapai US$ 1 triliun lebih. Artinya, angka kerugian ini hampir setara dengan pendapatan Indonesia selama satu tahun.
Perusahaan konsultan Oxford Economics memperingatkan bahwa penyebaran virus corona ke luar Asia akan menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 1,3 persen. Seperti dikutip Theguardian.com, Kamis 10 Februari 2020, nilai kehilangan sebagai dampak virus corona itu setara dengan dengan pendapatan tahunan Indonesia sebagai ekonomi terkuat ke-16 di dunia.
Perusahaan konsultan itu juga menyebut bahwa berdasarkan model ekonomi global, virus corona sudah menunjukkan "efek yang membahayakan". Penutupan pabrik-pabrik di Cina telah meluas ke negara-negara tetangga dan perusahaan-perusahaan besar mulai berupaya untuk mencari komponen dan barang jadi dari wilayah Timur Jauh.
Oxford Economics menyatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina akan turun dari 6 persen tahun lalu menjadi 5,4 persen pada tahun 2020. Jika virus ini menyebar lebih luas lagi di Asia, PDB dunia akan turun US$ 400 miliar pada tahun 2020, atau 0,5 persen. Sedangkan, jika virus menyebar ke luar Asia dan menjadi pandemi global, maka PDB dunia akan turun $1,1 triliun atau 1,3 persen dibandingkan dengan proyeksi saat ini.
Sementara itu, ChannelNewsAsia.com melaporkan angka kematian dari epidemi virus corona baru Cina melonjak melewati 2.000 hingga kemarin setelah 136 orang lagi meninggal. Sedangkan jumlah kasus baru turun untuk hari kedua secara berturut-turut, menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina.
Data ini membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina daratan menjadi 74.185. Dalam laporannya, Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan 1.749 kasus baru orang yang terinfeksi virus secara nasional sekaligus mnjadi jumlah terendah kasus baru selama bulan ini.