Tempo.Co, Jakarta - Direktur Utama PT Taspen Antonius N.S Kosasih mengatakan secara teori bisa saja Aparatur Sipil Negara atau ASN mendapat tabungan pensiun hingga Rp 1 miliar.
"Secara teori pasti bisa, tapi itu tergantung banyak hal, misalnya apakah iuran mencukupi, apakah ASN tersebut kerjanya lama, apakah ASN tersebut bisa naik pangkat, sehingga pangkatnya cukup dan menutupi," ujar Antonius di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.
Namun demikian, kalau misalkan pegawai tersebut tidak berprestasi dan golongannya selalu rendah, kata Antonius, maka rencana itu diperkirakan tidak tercapai. Tabungan pensiun jumbo itu, tutur dia, sangat mungkin apabila pangkat ASN itu tinggi dan iurannya naik.
"Sekarang yang terima ratusan juta saja ada dari Taspen. Masa tidak bisa terima miliaran kalau nanti dia iurannya nambah atau masa kerja panjang," tutur Antonius.
Saat ini, kata dia, pemerintah memang tengah mengkaji kemungkinan tabungan pensiunan itu dihitung bukan hanya dari gaji pokok melainkan gaji total atau take home pay. Sebab, saat ini banyak ASN yang gaji pokoknya kecil tapi tunjangan kinerjanya besar.
"Kalau pemerintah sepakat nanti dihitung dari take home pay, berarti pemerintah sangat memperhatikan PNS. Karena PNS kan yang menjalankan program pemerintah," ujar Antonius. Ia belum bisa memastikan kapan skema itu ditetapkan, karena merupakan kewenangan pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengklarifikasi pernyataannya soal wacana Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapat dana pensiun Rp 1 miliar. Tjahjo juga membantah mengusulkan hal itu kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Tjahjo Kumolo menceritakan memang sempat berdiskusi terkait pengelolaan dana tabungan ASN bersama Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) Zudan Arif Fakhrullah serta PT Taspen, bukan BTN.
"Diskusi tersebut tidak membicarakan tentang usulan agar ASN mendapat dana pensiun Rp 1 miliar. Yang dibahas sebetulnya adalah pengelolaan iuran bulanan yang dikelola PT Taspen bagi ASN sejak awal karir sampai akhir masa kerja ASN," ucap Tjahjo Kumolo melalui keterangan tertulis, Rabu 19 Februari 2020.
Oleh karena itu dia berharap, iuran tabungan ASN itu dikelola dengan baik oleh PT Taspen, sehingga nantinya ASN bisa mendapatkan hasil tabungan dengan jumlah yang signifikan. “Syukur-syukur ASN yang pensiun dapat kompensasi tabungan pensiunan bisa mencapai 1 miliar, yang merupakan hasil dari iuran tabungan pegawai yang saat ini baru mencapai puluhan juta rupiah,” kata dia.
Adapun pembicaraan tersebut dilakukan karena pengelolaan keuangan PT Taspen saat ini dinilai dalam kondisi sehat. Tjahjo Kumolo berharap agar pengelolaan iuran ASN bisa dilakukan dengan baik sehingga nantinya ASN bisa memperoleh jumlah tabungan secara maksimal saat pensiun kelak.
CAESAR AKBAR | EKO WAHYUDI