TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan bahwa stok daging konsumsi yang dimiliki oleh Bulog sekarang tinggal kurang dari 10 ribu ton. Namun, kebijakan untuk melakukan impor daging sapi tahun 2020 belum diputuskan hingga saat ini.
Menurut Buwas, Bulog masih akan mendiskusikan bersama dengan Pemerintah pada rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dilaksanakan pekan ini. "Masih mau dirapatkan lagi minggu ini," kata dia di kantor Pusat Bulog, Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.
Buwas menjelaskan, dalam rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya, ia telah diberikan arahan agar impor disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. Sebab, jika impor dilakukan tanpa perhitungan matang, maka akan merusak harga pasaran komoditi tersebut di dalam negeri.
"Seumpama jagung, kita ada produksi jagung, terus kalau kita impor dari luar maka harga jagung dalam negeri bisa jatuh. Jadi harus kita perhitungkan, makanya kita harus berhati-hati dalam menentukan kuota impor, termasuk gula," ucap Buwas.
Untuk saat ini, Buwas mengatakan, belum mengetahui besaran kebutuhan impor daging sapi yang akan dilakukan jika terealisasi. "Jadi Bulog hanya (dapat) penugasan, yang menghitung BPS dan Kementan," tuturnya.
Tetapi jika Bulog mendapatkan tugas untuk mengimpor daging sapi, Buwas menyatakan kesiapannya melakukan itu. "Saya tidak minta, kalau saya ditugaskan saya siap intinya itu, karena Bulog kan stabilisasi saja," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan, pemerintah berencana mengimpor daging kerbau sebanyak 60 ribu ton. Impor daging sapi dan kerbau itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan industri yang sebanyak 129 ribu ton pada 2020.
Rencananya, impor daging kerbau sebanyak 60 ribu ton akan ditugaskan kepada Bulog. Sama halnya seperti tahun lalu dari rencana 100 ribu ton, tapi terealisasi 80 ribu ton. "Sementara ini iya (penugasan Bulog). Tahun lalu juga begitu kan," kata Agung.
Agung mengungkapkan, rencana impor tahun 2020 itu sudah diputuskan dalam rapat koordinasi (rakor) terkait pangan di Kemenko Perekonomian. Dengan impor daging tersebut, Agung mengharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang pada 2020 diperkirakan mencapai 600 ribu ton.
EKO WAHYUDI l ANTARA