TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah hari ini berencana merampungkan perhitungan insentif yang akan diberikan kepada pelaku usaha di sektor pariwisata. Insentif itu sebelumnya dijanjikan untuk menggairahkan pasar turis pasca-mewabahnya virus corona baru.
"Eselon I sudah bahas apa saja diskon yang akan dikasih. Jadi besok (hari ini) kami akan finalisasi, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan akan mengeluarkan insentif yang komprehensif," ujar Wishnutama di kantornya, Selasa petang, 18 Februari 2020.
Wishnutama belum dapat mendetailkan kemungkinan diskon yang akan diterima para pelaku usaha di industri pariwisata. Namun, ia memastikan pemberian stimulus tersebut akan berdampak terhadap harga paket wisata, penerbangan, dan hotel.
Dampak mewabahnya virus corona diakui Wishnutama telah memukul sektor usaha pariwisata akibat anjloknya jumlah kunjungan turis luar negeri, khususnya dari Cina. Sebab, selama ini Cina merupakan salah satu penyumbang jumlah wisatawan asing terbesar di Indonesia.
Pada 2019, total realisasi kunjungan turis Cina mencapai 2 juta dengan total spending masing-masing turis US$ 1.400 per kunjungan atau RP 19,6 juta. Adapun devisa yang dihasilkan dari kunjungan wisman Cina selama setahun berkisar US$ 2,8 miliar atau RP 39 triliun.
Wishnutama memungkinkan kementeriannya merevisi target perolehan devisa dan kunjungan wisatawan asing alias wisman pada tahun ini setelah industri pariwisata lesu di kuartal I. Sedianya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan jumlah kunjungan wisman sebesar 17,2 juta turis.
Sedangkan devisa yang diperoleh dari kunjungan itu diperkirakan mencapai US$ 21 miliar. Dengan adanya wabah ini, Wishnutama membuka kemungkinan bahwa target akan dikoreksi lebih rendah daripada yang dipatok sebelumnya.
"Belum memutuskan angka (koreksi targetnya) karena kita juga belum tahu dampak virus corona ini akan sampai kapan," ujarnya.
Kendati begitu, Wishnutama tengah mengakali penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ini dengan mencari ceruk pasar sebagai pengganti pasar Cina. Pertama, Wishnutama berencana menggairahkan pasar domestik. Harapannya, setelah inentif diberikan, pelaku usaha akan memberikan diskon tiket penerbangan dan hotel sehingga pasar dalam negeri tumbuh.
Wishnutama juga berencana mencari pasar wisatawan mancanegara baru selain Cina. Di antaranya wisman dari negara-negara di Eropa, Korea, Selandia Baru, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.
Ia memungkinkan akan menggandeng maskapai-maskapai luar negeri membuka rute penerbangannya ke Indonesia. Dengan begitu, kesempatan Indonesia memperoleh pasar turis dari pelbagai negara lebih besar.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA