TEMPO.CO, Jakarta - Rumor PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) masuk sebagai pemegang saham PT Blue Bird Tbk. (BIRD) kian santer, walaupun kabar itu sudah beredar sejak tahun lalu.
Walau ada rumor masuknya Gojek, sejauh ini saham BIRD masih adem ayem. Pada perdagangan hari ini, Selasa 18 Februari 2020, saham BIRD ditutup naik 30 poin atau 1,3 persen ke Rp2.430 per saham. Harga saham BIRD bergerak cenderung sideways sejak awal tahun.
Rumor itu menguat setelah pada 13 Februari 2020 PT Pusaka Citra Djokosoetono melego sebagian kepemilikannya di BIRD. Pusaka Citra adalah pemegang saham terbesar di perusahaan transportasi taksi tersebut.
Michael Tene, Head of Investor Relation Blue Bird, menolak mengomentari transaksi tersebut. “Sebagai perusahaan Tbk kami tidak bisa memberikan informasi detail mengenai transaksi yang dilakukan oleh parent company kami, selain daripada yang sudah kami lakukan keterbukaan informasinya di BEI,” katanya, Selasa 18 Februari 2020.
Transaksi tersebut terjadi setelah pada 4 Februari 2020 Blue Bird dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sepakat untuk memperpanjang dan meningkatkan kerja sama keduanya yang sudah terjalin sejak 2017. Perusahaan berniat mengembangkan sistem booking channel dan metode pembayaran.
“Kami telah melakukan kolaborasi bersama Gojek dari sejak 2017, dan kedua belah pihak melihat ada berbagai kesempatan baik yang bisa diraih dengan melanjutkan kolaborasi yang sudah ada dan memperluasnya dengan melakukan integrasi sistem pemesanan kendaraan dan juga metode pembayaran melalui Gopay,” ujar Noni Purnomo, CEO PT Blue Bird Tbk. dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 6 Februari 2020.
Disebutkan bahwa Gojek telah setuju sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam implementasi Gopay dan juga integrasi sistem pemesanan kendaraan.
Pada transaksi yang dilaporkan ke bursa itu disebutkan bahwa jumlah saham BIRD yang dijual PT Pusaka Citra untuk kepentingan bisnis itu mencapai 108.207.016 saham dengan harga Rp3.800 per saham. Alhasil, total nilai transaksinya adalah Rp 411 miliar.
Sejalan dengan transaksi itu porsi kepemilikan PT Pusaka Citra berkurang menjadi 31,517 persen dari semula 35,842 persen. Sayangnya, karena pemegang saham baru ini kepemilikannya di bawah 5 persen, maka tidak ada kewajiban mengumumkan namanya lewat keterbukaan.
