TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog (Persero) menargetkan penyaluran 600.000 ton beras yang dikelolanya sampai periode Lebaran 2020. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan, pihaknya bakal mengoptimalkan penyaluran melalui sejumlah instrumen yakni program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH), bantuan pangan nontunai (BPNT), serta peningkatan penjualan beras komersial.
"Kami akan lihat terus perkembangan kondisi gudang jelang puasa. Kalau dalam kurun waktu ini harga beras ada tren peningkatan. Oleh karena itu kami akan operasi pasar terus dan stok di gudang berkurang," kata Budi Waseso alias Buwas di Jakarta, Senin 17 Februari 2020.
Guna meningkatkan penyaluran, Budi mengatakan, Bulog bersedia menyalurkan beras untuk kebutuhan industri pangan. Kementerian Perindustrian telah menyatakan permintaannya meskipun besaran volumenya belum dipastikan.
Adapun dari sisi komersial, Buwas mengatakan pihaknya bakal merealisasikan rencana ekspor beras ke Arab Saudi dalam pekan ini. Beras dengan volume 100 ton tersebut rencananya akan dikonsumsi oleh warga negara Indonesia yang berada di negara tersebut.