Pemprov Jawa Barat saat ini telah menyiapkan rencana aksi untuk mengantisipasi menurunnya pertumbuhan ekonomi. “Harus ada rencana aksi mengantisipasi ekonomi turun, virus corona terhadap ekonomi, dengan aksi yang konkret,” kata Ridwak Kamil lagi.
Kendati dihajar virus corona, Ridwan Kamil masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang selama ini masih terus berada di atas rata-rata nasional. Sejumlah indikator ekonomi yang dirilis BPS masih positif. Di antaranya penurunan angka kemiskinan dari 7,25 persen ke 6,82 persen, kesenjangan ekonomi yang ditunjukkan dari indikator Gini Rasio turun dari 0,4 ke 0,39, serta daya beli meningkat dari 10,79 persen menjadi 11,15 persen.
“Walaupun pertumbuhan karena terdampak global ini turun, fundamental-fundamental ekonomi performa Jawa Barat bagus. Orang miskin turun, daya beli naik, gap (kemiskinan) mengecil,” kata Ridwan Kamil.
Khusus sektor pariwisata, Ridwan Kamil optimis, tidak terpengaruh banyak. Dia beralasan, mayoritas wisatawan yang datang ke Jawa Barat dominan wisatawan nusantara. Sementara wisatawan asin gyang dominan hanya berasal dari Malaysia, Singapura, serta Timur Tengah. “Maka untuk Jawa Barat, dampak virus corona dari turis Tiongkok tidak terlalu banyak terpengaruh,” kata dia.
AHMAD FIKRI