TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada pagi hari ini masih melemah dibayangi sentimen Virus Corona yang terus memakan korban jiwa. Pada pukul 10.42 WIB, rupiah bergerak melemah 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp 13.703 per dolar AS dari sebelumnya Rp 13.694 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan adanya penambahan signifikan dalam laporan terbaru jumlah yang terinfeksi dan meninggal karena Virus Corona di Provinsi Hubei jadi salah satu penyebab melemahnya kurs rupiah. "Menyebabkan kekhawatiran di pasar keuangan," katanya di Jakarta, Jumat, 14 Februari 2020.
Provinsi Hubei China kini menggunakan metode baru dengan mengikutsertakan deteksi lewat CT Scan. Akibatnya, pasar menganggap masih banyak kasus Virus COVID-19 yang tidak terungkap. "Ini menyebabkan harga aset berisiko tertekan dan aset safe haven emas melonjak lagi," ujar Ariston.
Lebih jauh Ariston menyebutkan, pasar masih akan mewaspadai perkembangan terbaru. Harga aset berisiko termasuk rupiah mungkin saja bisa menguat lagi bila ada komentar-komentar yang meredakan kecemasan. Ia memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.650 per dolar AS hingga Rp 13.730 per dolar AS.
Adapun kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah berada di level Rp 13.707 per dolar AS. Nilai mata uang ini melemah dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.679 per dolar AS.
ANTARA