TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia menyebut elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil menggenjot Penerimaan Asli Daerah (PAD). Salah satu daerah yang berhasil mendulang kenaikan adalah Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
“Dalam empat tahun terakhir, penerimaan daerahnya naik lima kali lipat,” kata Perry dalam acara acara penandatanganan perjanjian kerja sama percepatan Elektronifikasi Transfer Pemerintah Daerah di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Februari 2020.
Dalam perjanjian ini, ada beberapa layanan yang akan mulai diterapkan secara digital di 542 provinsi, kabupaten, dan kota. Mulai dari retribusi pelayanan pasar, parkir, pariwisata, pajak kendaraan bermotor, hingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Tim khusus dibentuk untuk mempercepat rencana ini.
Selain Sleman, daerah lain yang mendulang kenaikan PAD akibat elektronifikasi yaitu Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur, DKI Jakarta, hingga Jawa Tengah. Di DKI Jakarta misalnya, elektronifikasi dilakukan dengan menambahkan fasilitas e-money pada Surat Izin Mengemudi (SIM).
Di daerah lain, penerapan payroll atau pembayaran gaji pegawai secara elektronik juga telah dilakukan. Total, saat ini ada seluruh pembayaran gaji pegawai pemerintah daerah telah dibayarkan secara elektronik atau non-tunai melalui rekening perbankan.
Fasilitas ini juga telah diterapkan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) di 31 provinsi, 84 kota, dan 290 kabupaten. Jumlah inilah yang akan terus ditingkatkan oleh pemerintah. Tujuannya, agar PAD bisa terus meningkat dan uang di daerah benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
FAJAR PEBRIANTO