TEMPO.CO, Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara tengah berupaya mengoptimalkan slot penerbangan yang tidak terpakai (idle) untuk digunakan maskapai lain. Sejumlah slot yang sebelumnya digunakan maskapai rute Cina kini menganggur setelah rutenya ditutup sementara karena wabah virus corona.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, slot penerbangan idle dengan tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar banyak diminati oleh maskapai. Permohonan penambahan frekuensi penerbangan yang sudah diajukan pun akan diprioritaskan. “Di [bandara] Bali take off-landing per jam sebanyak 30 penerbangan, bisa kami tingkatkan menjadi 32 penerbangan,” kata dia, Kamis 13 Februari 2020.
Hal yang sama diutarakan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin. Ia menjelaskan, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 20 hingga 25 slot penerbangan yang kosong per hari. Slot yang menganggur ini tentunya bisa dimanfaatkan oleh maskapai lain.
“Ini kesempatan kita semua untuk berkolaborasi, sebagai contoh Bali, banyak maskapai dari Eropa Timur yang ingin terbang tetapi masalahnya selama ini adalah ketidaktersediaan slot. Oleh sebab itu kami melihat peluang di mana saja negara yang antusias untuk pergi ke Indonesia,” jelasnya, Kamis 13 Februari 2020.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendorong maskapai segera mengisi kekosongan slot penerbangan di sejumlah bandara tanah air menyusul keputusan pemerintah menutup penerbangan dari dan ke Cina sejak 5 Februari 2020 lalu. Travel warning dan larangan penerbangan terkait penyebaran virus corona disebutnya telah berdampak buruk terhadap industri penerbangan dan juga pariwisata.