Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Corona Bakal Tekan Neraca Transaksi 2020, BI Siapkan Ini

image-gnews
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody  Budi Waluyo saat ditemui awak media usai mengikuti salat Jumat di masjid Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat ditemui awak media usai mengikuti salat Jumat di masjid Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko
Iklan

Aktivitas perekonomian di awal tahun telah menujukkan gejala perlambatan, terdampak kasus Corona. “Jadi mungkin CAD akan lebih kecil dibandingkan tahun lalu, tapi bukan sentimen yang positif dan harus diantisipasi ke depannya.”

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menambahkan perbaikan CAD tahun ini juga berpeluang berlanjut disebabkan oleh peluang kenaikan sejumlah harga komoditas. “Misalnya harga CPO, dan ini bisa membantu meningkatkan ekspor,” ujar Piter. Meski demikian, menurut Piter perbaikan tersebut tak mengurangi kerentanan ekonomi, dan tetap memerlukan reformasi struktural lanjutan. 

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengatakan CAD di 2020 diperkirakan masih berkisar antara 2,70 – 2,90 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Ini dengan mempertimbangkan bahwa kinerja perdagangan non migas berpotensi terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global dan potensi virus Corona terjadi berkepanjangan,” ujar Josua.

Namun, dia memproyeksi defisit neraca jasa-jasa juga berpotensi melebar, akibat penurunan jumlah wisatawan asing ke Indonesia, akibat Corona. “Jadi defisit jasa serta pendapatan primer yang cukup tinggi di satu sisi berpotensi menahan penurunan defisit transaksi berjalan di 2020.”

EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

1 hari lalu

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecahkan rekor baru all-time high (ATH) intraday dengan menutup perdagangan hari ini, di level 7.606,19. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 7.520,602 pada akhir perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024.


BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

25 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.


Selama Juli 2024, Neraca Perdagangan NTB Catatkan Surplus US$ 159,59 juta

57 hari lalu

Pengunjung memadati Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, saat libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Selama Juli 2024, Neraca Perdagangan NTB Catatkan Surplus US$ 159,59 juta

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan surplus neraca perdagangan yang signifikan pada bulan Juli 2024, mencapai US$ 159,58 juta


Surplus Perdagangan Juli Lebih Rendah Dibanding Juni, BI: Bisa Menopang Ketahanan Ekonomi RI

57 hari lalu

Neraca Perdagangan Juni Surplus
Surplus Perdagangan Juli Lebih Rendah Dibanding Juni, BI: Bisa Menopang Ketahanan Ekonomi RI

Surplus neraca perdagangan yang berlanjut, utamanya bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.


Joe Biden Positif Covid-19

18 Juli 2024

Presiden AS Joe Biden saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika melakukan pembicaraan mengenai keamanan regional dan transisi energi ramah lingkungan, di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 14 November 2023. REUTERS/Leah Millis
Joe Biden Positif Covid-19

Di tengah kegiatannya berkampanye, Joe Biden menemukan dirinya positif Covid-19. Dia sekarang karantina mandiri di rumahnya di Delaware.


BPS Sebut Ekspor Mobil Indonesia Alami Tren Meningkat

15 Juli 2024

Truk pengangkut sejumlah mobil Kijang Innova Zenix terparkir di Toyota Plant 3, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 21 Februari 2023. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Kijang Innova Zenix produksi dalam negeri. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
BPS Sebut Ekspor Mobil Indonesia Alami Tren Meningkat

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan penjualan produk mobil buatan Indonesia di pasar internasional kini dalam tren yang mengalami peningkatan.


Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.170 per Dolar AS

15 Juli 2024

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.170 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 33 poin ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Menko Airlangga Optimistis RI Bisa Pertahankan defisit di Bawah 3 Persen

22 Juni 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 11 Mei 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Menko Airlangga Optimistis RI Bisa Pertahankan defisit di Bawah 3 Persen

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis Indonesia dapat terus mempertahankan defisit anggaran di bawah 3 persen.


Neraca Perdagangan Mei Surplus Rp 47,9 Triliun, Beruntun Sejak 2020

20 Juni 2024

Infografisk Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2023 - Maret 2024 (BPS)
Neraca Perdagangan Mei Surplus Rp 47,9 Triliun, Beruntun Sejak 2020

Neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus di tengah perlambatan ekonomi global dan terjadi berturut-turut sejak Mei 2020.


Cadangan Devisa Akhir Mei Naik, Ditopang Penerimaan Pajak dan Surat Utang Negara

7 Juni 2024

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
Cadangan Devisa Akhir Mei Naik, Ditopang Penerimaan Pajak dan Surat Utang Negara

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2024 senilai US$ 139 miliar atau meningkat meningkat sebesar US$ 2,8 miliar dibandingkan bulan akhir April.