TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah merebaknya wabah virus corona, Kementerian Perhubungan mendorong maskapai penerbangan untuk mengalihkan pasar penumpang internasional. Kemenhub ingin penumpang atau wisatawan yang selama ini ke Cina, beralih menuju Indonesia.
“Tapi ini perlu kerja sama dengan Kementerian Pariwisata,” kata Staf Khusus Kementerian Perhubungan, Adita Irawati saat ditemui usai konferensi pers perkembangan penanganan virus corona di di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.
Sampai hari ini, jumlah warga Cina yang meninggal dunia akibat virus Corona sudah mencapai 1.000 orang lebih. Akibat kejadian ini, tak hanya Indonesia yang menutup rute penerbangan dari dan menuju Cina, tapi juga negara maskapai di negara lain seperti Amerika Serikat.
Peralihan penumpang internasional ini hanyalah satu solusi yang ditawarkan Kemenhub kepada maskapai penerbangan yang saat ini terdampak virus corona. Untuk diketahui, Indonesia saat ini masih menjadi salah satu negara yang belum mencatat satu pun kasus virus corona sehingga bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Solusi kedua, Kemenhub juga mendorong maskapai menerbitkan paket wisata menarik dan insentif diskon penerbangan untuk tiga destinasi. Ketiganya yaitu Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Bali. Ketiganya merupakan daerah tujuan utama wisatawan Cina, yang kini kekurangan turis karena penerbangan Indonesia-Cina ditutup.
Saat ini, kata Adita, beberapa maskapai telah mulai memberikan diskon. Salah satunya Garuda Indonesia yang memberi diskon 30 persen ke tiga tujuan tersebut, dari 10 sampai 12 Februari 2020.
Terakhir, Kemenhub juga mendorong maskapai nasional menciptakan potential demand baru selain Cina. Kemenhub mengajak maskapai nasional membuka atau menambah penerbangan di pasar lain yang potensial seperti Asia Barat, India, Pakistan, Maladewa, Nepal, Turki, hingga Australia.