TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama dan kedua Singapore Airshow 2020 terpantau sepi pengunjung. Dilansir oleh Bloomberg, Rabu 12 Februari 2020, pengunjung yang hadir di Changi Exibition Centre tampak membatasi interaksi. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, sebelum ada wabah virus corona, biasanya ajang dirgantara terbesar di Asia ini selalu dipadati pengunjung.
Pusat pameran yang terletak di dekat bandara itu juga dipenuhi dengan stan kosong disertai pemberitahuan dan permintaan maaf perusahaan peserta atas ketidakhadiran mereka.
Namun di tengah suasana sepi itu, beberapa kesepakatan disetujui telah disetujui dalam Singapore Airshow 2020. Deal itu antara lain Korean Air Lines Co. yang membeli mesin dari Pratt & Whitney Holdings LLC, PNG Air Ltd. memesan tiga turboprop ATR dan Japan Airlines menandatangani perjanjian layanan dengan General Electric Co.
Pada upacara pembukaan pameran Selasa kemarin , Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat mengatakan wabah itu menimbulkan ketidakpastian baru pada prospek jangka pendek untuk ekonomi global. "Dengan situasi yang masih berkembang pesat, sulit untuk mengukur dampak penuh saat ini. Berkaca pada epidemi SARD, membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum situasi kembali normal," katanya.
Singapura pekan lalu menaikkan tingkat respons penyakit ke tingkat yang sama dengan yang digunakan selama wabah SARS pada 2003. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan itu adalah ujian berat bagi bangsa itu. Pemerintah pun mendesak warga untuk berhenti menimbun barang kebutuhan seperti kertas toilet dan mie instan.
Pada 2018, Singapore Airshow menarik lebih dari 54.000 peserta. Penyelenggara menyarankan orang untuk mengikuti kebijakan tanpa kontak, di mana mereka harus membungkuk atau melambaikan tangan dan bukannya berjabatan tangan.
Kekhawatiran tentang virus corona tumbuh ketika pameran penerbangan ini semakin dekat, seiring dengan bertambanya kasus yang dilaporkan di luar Provinsi Hubei, Cina. Singapura kemudian melarang kedatangan orang-orang dari Cina dan orang yang baru-baru ini berkunjung ke negara itu. Kasus infeksi yang dikonfirmasi di Singapura telah meningkat menjadi 45 orang, menjadikannya salah satu tempat yang paling parah terkena dampak di luar China, di mana lebih dari 1.000 orang telah meninggal dan hampir 43.000 terinfeksi.
Singapore Airshow bukan satu-satunya perhelatan besar yang terdampak corona. Intel Corp dan MediaTek Inc. menjadi nama besar yang menarik diri dari Mobile World Congress, acara tahunan terbesar untuk industri nirkabel, yang akan dimulai di Barcelona pada 24 Februari mendatang.
BISNIS