TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi batas waktu sebelum bulan Februari 2020 berakhir, seluruh kementerian dan lembaga sudah mengakselerasi pencairan anggaran. Dengan begitu, pemerintah berharap sektor-sektor perekonomian bisa bergerak di tengah ancaman ketidakpastian ekonomi eksternal akibat meluasnya wabah Virus Corona.
Ia lalu mencontohkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah mencairkan anggaran untuk membangun infrastruktur kanal air di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada awal Februari 2020 ini.
Selain itu ada Kementerian Sosial yang sudah mencairkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan di awal kuartal I 2020 ini. "Saya juga berharap dana desa bisa langsung segera direalisasikan sehingga desa-desa mendapat pengungkit daya beli dan konsumsi masyarakatnya akan tak terganggu," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 11 Februari 2020.
Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga untuk mempercepat realisasi anggarannya. "Membelanjakan anggaran-anggaran yang ada di setiap kementerian seawal mungkin akan jadi sebuah pengungkit bagi meredupnya ekonomi global yang sedang tidak bersahabat karena adanya serangan Virus Corona," kata Jokowi.
Lebih jauh Jokowi menyebutkan, pada awal 2020 sumber ketidakpastian ekonomi global bertambah setelah meluasnya wabah Virus Corona yang telah merenggut nyawa lebih dari 1.013 individu hingga Selasa ini. Adapun perekonomian Cina - yang merupakan mitra besar sektor perdagangan dan investasi bagi Indonesia - diperkirakan akan melambat pada kuartal I tahun ini.
Oleh karena itu Pemerintah Indonesia berharap ekonomi Indonesia tidak terganggu dengan transmisi potensi perlambatan ekonomi Cina. Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan berencana menambah slot penerbangan bagi maskapai dari Timur Tengah dan Asia Timur, agar meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan mendongkrak sektor pariwisata.
Kebijakan ini diambil Kemenhub sebagai kompensasi setelah menerbitkan larangan penerbangan dari dan ke daratan Cina untuk mengantisipasi penularan Virus Corona. Selain sektor pariwisata, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan wabah Virus Corona juga berpotensi mengganggu pasokan bahan baku farmasi dari Cina ke dalam negeri.
Terganggunya pasokan bahan baku obat dari Cina karena pemerintah negeri panda tersebut memperpanjang libur tahun baru Imlek hingga pertengahan Februari 2020 sehingga mengganggu proses produksi. "Kami masih monitor perkembangan berikutnya karena value chain akan terganggu dan mereka menyetop produksi sementara," kata Airlangga dalam kesempatan sebelumnya.
Pemerintah dalam APBN memasang asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2020. Sementara Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5,1--5,5 persen pada tahun ini.