TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan frekuensi penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta akan dikurangi. Penerbangan dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, Banten mulai bulan depan.
"Paling cepat Maret, awal dari summer season, kan harus per musim," kata dia di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin 10 Februari 2020.
Saat ini frekuensi penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma bisa melayani sekitar 160 penerbangan per hari. Nantinya sebanyak12 penerbangan akan dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta. "Total 160 penerbangan, hanya diambil 12. Itu porsi kecil," ujarnya.
Awaluddin menuturkan alasan pertama pemindahan penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma karena mulai padatnya frekuensi di sana. Kedua karena terlalu padat harus ada pengimbangan dari aspek 3 S yakni safety, security, dan services.
"Jangan sampai kemudian banyak faktor yang diharapkan maskapai dan penumpangnya itu tidak terpenuhi maksimal dalam aspek safety, dalam hal security dalam aspek services," tuturnya.
Awaluddin melanjutkan pengurangan frekuensi penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma masih dikonsolidasi kan bersama dengan pihak maskapai yang beroperasi di sana seperti Batik Air dan Citylink.
Sebelumnya pada awal 2020 sempat terjadi banjir besar yang berdampak pada terendamnya landasan di Bandara Halim Perdanakusuma setinggi 30 sentimeter. Akibatnya sejumlah penerbangan pada saat itu terganggu.
Banjir di Bandara Halim menuai respon dari Presiden Joko Widodo. "Hujan yang deras dan berlangsung lama di awal tahun telah menimbulkan banjir di Jakarta dan sejumlah wilayah di Tanah Air. Menghadapi situasi bencana seperti ini, yang perlu diutamakan adalah keselamatan warga," kata Jokowi dalam akun Instagram resminya @jokowi, Rabu 1 Januari 2020.
Jokowi memerintahkan semua jajaran terkait, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi, hingga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas untuk bergerak bersama-sama menyelamatkan warga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Sehingga fasilitas-fasilitas umum seperti beberapa ruas jalan, jalan tol dan obyek vital yang terdampak banjir seperti Bandara Halim Perdanakusumah agar segera dinormalisasi.