Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan pihaknya sedang menghitung detail kerugian atas penangguhan penerbangan ini. "Kami masih hitung potential loss-nya, kira-kira pembatalannya sampai kapan. Saat ini kami belum tahu angkanya," tuturnya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 5 Februari.
Daniel mengatakan, untuk menambal kemungkinan kerugian yang ditanggung perusahaan, maskapai akan melakukan evaluasi rute penerbangan. Kemungkinan, pesawat-pesawat yang sebelumnya beroperasi mengangkut penumpang ke Cina akan dialihkan ke destinasi lain.
Nasib sama menimpa maskapai perusahaan pelat merah, Garuda Indonesia. Meski enggan mempersoalkan masalah kerugian, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan ada 40 penerbangan lowong per pekan sejak penerbangan rute Cina ditutup. "Kami coba masukkan sebagian ke rute yang ada," kata Irfan Setiaputra saat dihubungi Tempo pada Rabu lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan mewabahnya virus corona telah memukul sektor industri pariwisata. Menurut dia, kunjungan wisatawan asing di sejumlah destinasi merosot tajam.
Bahkan, tahun ini, ia memperkirakan kementerian akan merevisi target pencapaian devisa dari US$ 21 miliar menjadi lebih rendah dari itu. "Untuk mencapai realisasi seperti 2019 pun rasanya sulit dengan kondisi ini," tuturnya. Sebagai solusi, Wishnutama akan berupaya menggairahkan minat pergerakan wisatawan domestik.