TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 61 turis Cina dari Provinsi Hubei yang terjebak di Bali telah dipulangkan ke negaranya pada Sabtu, 8 Januari 2020. Pemerintah Tiongkok menjemput warganya dengan maskapai penerbangan China Eastern Airlines yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai pada hari ini pukul 12.20 WITA.
Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara Elfi Amir Tefi mengatakan pesawat itu langsung bertolak ke Provinsi Hubei sesaat setelah mendarat di Ngurah Rai. "Pesawat bernomor penerbangan CES700/CES799 yang teregistrasi dengan kode B-1486 telah berangkat pukul 14.11 WITA," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Sabtu siang.
Elfi memperkirakan, turis Cina itu akan tiba di bandara tujuan pada petang hari sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Penerbangan itu, kata dia, membutuhkan waktu tempuh plus-minus lima jam.
Dengan penerbangan penjemputan tersebut, Elfi mengatakan masih ada 3.000 wisman asal Cina yang saat ini berada di Bali. Laporan itu ia peroleh dari Konsulat Cina di Denpasar.
"Sebelumnya ada 5.000 wisman di Bali. Setelah 61 orang pulang, info dari konsulat saat ini masih sekitar 3.000 orang. Sisanya menyebar," tutur Elfi.
Elfi mengimbuhkan, saat ini otoritas bandara belum memperoleh permintaan izin penerbangan penjemputan lanjutan. Ia juga memastikan regulator belum membuka penerbangan dari dan menuju Cina setelah wabah virus corona merebak.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai melakukan tindakan khusus untuk pesawat yang tiba di Bali dari Cina. Berdasarkan keterangan tertulis, AP I memastikan armada berjenis Boeing 737-800 NG ini mendarat di parkir khusus di area isolated parking stand.
Selain itu, pengelola bandara melakukan penanganan tertentu untuk penumpang yang akan naik ke pesawat tersebut. Di antaranya menyediakan konter check in khusus untuk meminimalisasi kontak dengan penumpang reguler. Kemudian, pihak bandara menyediakan ruangan tertentu untuk ruang tunggu boarding bagi turis Cina tersebut. Di sana, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP melakukan pengecekan suhu tubuh dan kondisi kesehatan lainnya.
Bagi wisatawan mancanegara yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat, KKP tak mengizinkannya melakoni penerbangan. Adapun untuk kru pesawat, pengelola bandara meminta mereka tak turun dari armada.