TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Batik Air mengapresiasi kru penerbangan yang telah tergabung dalam proses evakuasi warga negara atau WNI di Wuhan, Cina, beberapa waktu lalu. CEO Batik Air Ahmad Lutfi mengatakan perusahaannya akan memberikan insentif tambahan terhadap kru tersebut.
"Mereka berani untuk kami tunjuk ke situ. Tentu kami tidak akan membiarkan. Kami akan berikan insentif dan apa pun yang mereka mau," ujarnya di Terminal 1A, Tangerang, Kamis sore, 6 Februari 2020.
Sebelumnya, sebanyak 18 karyawan Batik Air diterbangkan ke Wuhan, Cina, untuk mengevakuasi WNI setelah mewabahnya Virus Corona. Kru itu terdiri atas empat pilot, sebelas pramugari, dua teknisi, dan satu orang petugas operasional penerbangan.
Belasan kru Batik Air itu saat ini turut dikarantina oleh Kementerian Kesehatan di Natuna, Kepulauan Riau, bersama WNI dari Wuhan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan mereka tak terjangkit Virus Corona.
Ia memastikan, seluruh karyawannya saat ini berada dalam keadaan sehat. Sebab, petugas kesehatan, kata dia, telah rutin memberikan vitamin sebelum dan sesudah kru melakoni penerbangan.
Lutfi mengatakan, setelah kelar karantina, manajemen akan memberikan kebebasan kru untuk mengambil cuti. Adapun cuti yang diberikan ini berupa cuti tambahan dengan lama waktu yang belum ditentukan oleh perusahaan.
Menurut dia, tambahan cuti ini merupakan bentuk penghargaan non-material yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. "Karena mereka semua sudah bersedia sewaktu ditunjuk," tuturnya.
Maskapai Batik Air secara resmi ditunjuk oleh pemerintah untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan. Operator pesawat anak usaha Lion Air Group ini dibebani tugas lantaran merupakan satu-satunya maskapai dalam negeri yang memiliki penerbangan ke Wuhan.