Tempo.Co, Jakarta - Puluhan korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya akhirnya tak bisa bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebelumnya mereka menunggu dua jam sejak sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Mereka sempat disambut oleh salah seorang pegawai Kementerian Keuangan, Darmawan, di lobi Gedung Juanda Kantor Kementerian Keuangan. Ia mengatakan baik Sri Mulyani maupun Wakilnya, Suahasil Nazara, tidak bisa menemui mereka lantaran jadwalnya sudah terlampau padat.
"Kalau ada hal yang ingin disampaikan dengan surat, kami pastikan akan kami sampaikan kepada pimpinan," ujar Darmawan saat menemui mereka, Kamis, 6 Februari 2020.
Jawaban Darmawan itu tampak tidak memuaskan para nasabah Jiwasraya. Salah satu nasabah, Haresh Nandwani mengatakan surat tersebut hanya akan disampaikan langsung kepada sang menteri atau wakilnya, atau setidaknya jajaran eselon I berwenang. Ia enggan menitipkannya lantaran khawatir tak sampai kepada Sri Mulyani.
"Yang bisa menyelesaikan ini adalah Menteri (Sri Mulyani) atau Wakil Menteri, kalau diwakil-wakilkan enggak akan sampai Pak, tolong sampaikan kepada mereka bahwa kami hanya perlu lima menit," tutur dia.
Menambahkan argumen dari Haresh, nasabah lain bernama Ida Tumota mengatakan bahwa persoalan itu sudah menahun. Sehingga harus segera disampaikan kepada Sri Mulyani. Apalagi, ia mengatakan sebelum-sebelumnya pun surat yang dititipkan di sejumlah lembaga ternyata tidak berbuah hasil.
"Kami sudah sepakat tidak mau dibodohi, tidak mau hanya janji manis, kalau sudah jelas ketemu orangnya akan kami berikan langsung agar tolong dibaca dan dipahami, lalu kami pulang," tutur Ida.
Mereka sempat menemukan titik temu. Para korban pun tetap memutuskan bertahan di Kantor Sri Mulyani. Namun tak lama setelah itu, mereka pun melunak. Diskusi kembali dilakukan, kali ini Darmawan kembali berjanji akan menyampaikan pesan mereka.
"Kami mendapatkan informasi bahwa akan ada surat yang akan disampaikan kepada pimpinan kami, karena itu, kami terbuka menerima surat tersebut. Kami pastikan surat tersebut akan disampaikan kepada pimpinan kami. Tentunya, singkat katanya seperti itu. Kalau ada yang mau disampaikan akan kami catat dan sampaikan kepada pimpinan," tutur Darmawan.
Di sana pun akhirnya para korban menyampaikan surat beserta keluh kesah korban terkait ketidakjelasan pembayaran pengembalian dana nasabah Jiwasraya. Mereka ingin pemerintah ikut menggelontorkan dana talangan dan memberikan kepastian kapan dana itu bisa dikembalikan.
Mereka pun mengatakan bakal kembali lagi ke sana kalau tak juga ada kejelasan soal pembayaran itu. Selepas dari Kementerian Keuangan, mereka akan bertolak ke Otoritas Jasa Keuangan, juga untuk menyampaikan pesan.