TEMPO.CO, Beijing - Cina tampaknya mulai bangkit dari keterpurukan setelah sebulanan ini dihantam virus corona. Kebangkitan ini ditunjukkan dengan menguatnya saham-saham di bursa Cina pada Kamis 6 Februari 2020.
Sebelumnya, bursa Cina sudah dua hari berturut-turut menghijau, menyusul meningkatnya kepercayaan investor yang didorong laporan media bahwa ilmuwan sedang mengembangkan vaksin virus corona. Indikator utama bursa saham Cina, Indeks Komposit Shanghai naik 0,31 persen menjadi dibuka pada 2.826,89 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Cina dibuka 0,01 persen lebih tinggi menjadi diperdagangkan di 10.306,12 poin.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, turun 0,24 persen menjadi dibuka pada 1.934,98 poin.
Namun, tak seperti bursa saham yang mulai cerah, kurs yuan Cina masih terus melemah. Kamis ini, kurs Yuan jatuh lagi 162 basis poin menjadi 6,9985 terhadap dolar AS, setelah turun 44 basis poin sehari sebelumnya, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing China (CFETS).
Di pasar spot valuta asing Cina, yuan diperbolehkan naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan. Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
ANTARA