TEMPO.CO, Makassar - Kepala Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan Andi Basalama mengatakan nilai ekspor komoditas ke Cina menurun akibat virus Corona. Dia mengatakan itu terjadi bukan hanya di Sulawesi Selatan dan Indonesia melainkan juga ekonomi dunia.
“Virus Corona ini berdampak bagi kami di daerah,” kata Basalama, Selasa 4 Januari 2020.
Dia menjelaskan pada Januari 2019, nilai ekspor komoditas Sulawesi Selatan mencapai US$ 14 juta. Namun di periode yang sama tahun ini menurun menjadi US$ 12 juta atau turun US$ 2 juta akibat virus Corona ini. Menurut dia, ada beberapa komoditas andalan Sulawesi Selatan yang diekspor ke Cina. Di antaranya rumput laut, nikel, kakao, udang, merica, kacang mede, telur ikan terbang, ikan laut.
Menurut Basalama, ekspor ini merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selata. Oleh karena itu, Basalama berharap bisa bekerja sama dengan stakeholder lain untuk ekspor ke negara-negara lain dengan cepat.
“Setiap minggu ada kapal ke Cina tapi ada wabah virus Corona, jadi kami alihkan ke Hong Kong,” ucap dia. “Jadi ekspor kita tetap jalan, masih banyak market lain.”
Tak hanya ekspor, kata Basalama, impor juga terpengaruh wabah virus Corona. Barang-barang impor tersebut di antaranya spare part, besi baja, elektronik, zat kimia, plastik, keramik, dan tekstil. “Indeks ekspor harus lebih besar dari impor,” kata Basalama.
DIDIT HARIYADI