TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri maskapai berbiaya murah AirAsia, Tony Fernandes menyatakan mundur sementara dari jabatannya sebagai CEO di AirAsia Group. Selain Tony Fernandes, Chairman dan CEO Tune Group Kamarudin Meranun juga menyatakan mengundurkan diri.
Keduanya mundur untuk memudahkan pengusutan dugaan suap dari Airbus sebesar US$ 50 juta soal pemesanan pesawat. Berdasarkan laman The Straits Times yang dikutip Bisnis.com, Selasa 4 Februari 2020, dua petinggi AirAsia Group tersebut akan mundur minimal selama dua bulan ke depan.
Tony Fernandes adalah sosok penting dalam perjalanan AirAsia menjadi perusahaan berskala internasional. Dalam bukunya berjudul Flying High yang terbit pertengahan tahun lalu, Tony Fernandes menceritakan pengalamannya membesarkan AirAsia.
Buku memoar yang diterbitkan Kaifa ini mengupas berbagai babak dalam kehidupan Tony Fernandes, termasuk perjuangannya menjadikan maskapai berbiaya murah alias Low Cost Carrier atau LCC dimilikinya menjadi maskapai terbaik di dunia.
Buku setebal 241 halaman ini menjadi salah satu kisah perjuangan Tony Fernandes selama belasan tahun atau sejak mengambil alih Air Asia dari Pemerintah Malaysia pada 2001. Salah satu kisah yang diceritakan Tony Fernandes yaitu mengenai pengalaman melawan orang-orang yang meremehkannya. Sehingga kini, Ia tak hanya menjadi CEO Air Asia, tapi juga pelaku bisnis musik di Warner Group.
Meski menjadi bos salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia, Tony Fernandes sebenarnya memulai karir sebagai akuntan. Barulah pada usia 29 tahun, Ia mengambil alih Air Asia yang saat itu nyaris bangkrut dengan defisit hingga US$ 1 juta setiap bulan. Tapi kini, Air Asia bertransformasi menjadi perusahaan dengan pendapatan yang terus naik, namun harga tiket tetap terjangkau.
Bagi Tony Fernandes, upayanya membuat AirAsia menjadi sukses seperti saat ini tidaklah mudah. Banyak kegagalan yang Ia alami. Tapi Ia mengaku tidak menyerah hanya dengan gagal dalam percobaan. “Ini (buku Flying High) bukan hanya tentang kesuksesan, tapi soal banyak kegagalan, jika anda tidak mencoba, maka anda tidak akan pernah tahu,” ujarnya pada pertengahan tahun lalu.
FAJAR PEBRIANTO | BISNIS